Soloraya
Kamis, 8 September 2011 - 18:23 WIB

Rumah mantri hewan terbakar, dua penghuni cedera

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - SISA API -- Seorang petugas menyemprotkan air untuk memadamkan sisa api yang meluluhlantakkan rumah seorang mangtri hewan di Desa Sribit, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, Kamis (8/9/2011). (JIBI/SOLOPOS/Tri Rahayu)

Sragen (Solopos.com) – Rumah milik seorang mantri hewan, Joko Waluyo, 40, warga Dukuh Sribit RT 6,
Desa Sribit, Sidoharjo, Sragen ludes dilalap si jago merah, Kamis (8/9/2011), sekitar pukul 15.30 WIB. Musibah kebakaran itu diduga akibat ledakan kompor gas di dapur. Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu, hanya dua orang penghuni rumah mengalami luka bakar saat menyelamatkan barang berharga.

SISA API -- Seorang petugas menyemprotkan air untuk memadamkan sisa api yang meluluhlantakkan rumah seorang mangtri hewan di Desa Sribit, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, Kamis (8/9/2011). (JIBI/SOLOPOS/Tri Rahayu)

Advertisement
Informasi yang dihimpun Espos di tempat kejadian perkara (TKP), musibah kebakaran itu bermula saat ada orang meminta bensin untuk bahan bakar diesel pompa air. Anak sulung Joko Waluyo yang bernama Vendy melayani permintaan bensin itu. Saat itu Vendy menuangkan bensin ke dalam tangki diesel di dekat kompor gas yang tengah menyala.
Tiba-tiba api dari kompor gas itu langsung menyambar bensin itu. Akhirnya terjadi ledakan besar dan api langsung membesar membakar isi rumah.

Tetangga korban, Subarno, 47, saat dijumpai Espos di TKP, menerangkan kejadian sekitar pukul 15.30 WIB. Saat itu terdengar ledakan yang keras dari dalam rumah. Tak lama setelah ledakan hebat itu, kata dia, pemilik rumah langsung meminta tolong ada kebakaran. Pemilik rumah yang dibantu tetangga langsung berupaya untuk menyelamatkan barang berharga yang ada di dalam rumah karena api semakin membesar.

“Alhamdulillah, sepeda motor, sejumlah pompa air, televisi dan perabot rumah tangga lainnya berhasil diselamatkan. Hanya istri korban, Giyanti mengalami luka bakar di kedua kakinya dan di punggung kedua tangannya. Padahal Giyanti itu tidak kena api, hanya terkena udara panas dari api itu. Selain Giyanti, anak sulung korban, Vendy juga mengalami luka bakar ringan,” ujar Subarno.

Advertisement

Ratusan warga terkonsentrasi di sekitar lokasi kebakaran untuk sekadar melihat proses pemadaman. Sekitar 30 menit pascakebakaran, sebuah mobil pemadam kebakaran datang untuk memadamkan api. Tim pemadam kebakaran bersama tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) Sragen membantu memadamkan api.

“Saat itu perangkat desa dan warga segera menghubungi pemadam kebakaran, sehingga mobil pemadan terhitung cepat datang. Sebelumnya warga ramai-ramai memadamkan api dengan ember seadanya. Tapi karena angin cukup kencang, api terus membesar dan api sulit dipadamkan secara manual,” ujar Subarno.

Warga lainnya, Sukarto, 35, menambahkan korban luka bakar Giyanti langsung dievakuasi ke RSUD Sragen. Sedangkan anak sulung korban yang juga luka, paparnya, tidak dibawa ke RSUD. “Kejadiannya cepat. Api langsung menghabiskan isi rumah,” imbuhnya.

Advertisement

trh

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif