SOLOPOS.COM - Rumah Marhaen Indonesia menggelar sosialisasi di posko bersama relawan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Dukuh Sidorejo, Tangkisan, Tawangsari, Sukoharjo, Selasa (16/1/2024) malam. (Istimewa)

Solopos.com, SUKOHARJO — Rumah Marhaen Indonesia menyelenggarakan sosialisasi di posko bersama Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Dukuh Sidorejo, Tangkisan, Tawangsari, Sukoharjo, Selasa (16/1/2024) malam. Dalam kegiatan itu ada penyampaian visi-misi Prabowo-Gibran termasuk mendengarkan aspirasi dari warga desa setempat.

Ketua posko sekaligus tokoh Gema Desa Kecamatan Tawangsari, Sriyadi, melalui pers rilis yang diterima Solopos.com, Rabu (17/1/2024), mengatakan semua kalangan masyarakat di perdesaan khususnya kelompok petani di Tawangsari jadi sasaran sosialisasi.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Kegiatan ini bertujuan untuk menyosialisasikan visi dan program Prabowo-Gibran. Ini juga sekaligus mendengar semua aspirasi masyarakat desa, khususnya petani,” beber Sriyadi.

Salah satu yang mengemuka dalam acara itu adalah permasalahan kelangkaan pupuk dan ruwetnya jalur distribusi menjadi masalah yang tak kunjung selesai. Syarat penggunaan Kartu Tani justru semakin mempersulit petani dalam mendapatkan kebutuhan pupuk. Apalagi kini banyak petani tak lagi berusia muda, tak sedikit pula yang  tidak paham dalam pengurusan Kartu Tani.

Sriyadi menegaskan hal itu mengakibatkan proses distribusi pupuk tidak merata dan tidak mampu mencukupi kebutuhan petani. Melalui forum tersebut, petani di Sukoharjo berharap Prabowo-Gibran mencabut Kartu Tani dan mencarikan mekanisme lain yang lebih mudah diakses petani dalam mendapatkan pupuk.

Di samping itu, petani juga meminta pemerintah menghentikan kebijakan impor beras yang merugikan petani. Menurutnya, gagasan Prabowo-Gibran untuk membangun lumbung pangan tingkat desa hingga pusat sangat tepat dengan visi kedaulatan pangan nasional (food estate). Namun ia meminta jika program tersebut dijalankan harus melibatkan partisipasi masyarakat desa khususnya petani.

“Keberadaan Prabowo Subianto sebagai Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) mempertegas komitmen Prabowo Gibran untuk mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan petani,” katanya.

Kegiatan tersebut juga dihadiri sejumlah kaum muda milineal dan Gen Z. Sriyadi menyebut para pemuda di kampungnya mengaku terinspirasi dengan Gibran yang berhasil mengangkat derajat kaum muda ke kancah perpolitikan nasional. Diharapkan program-program unggulan Gibran seperti Dana Abadi Pesantren, Kredit Start Up Milineal, KIS Lansia, dan Kartu Sehat dapat menyadarkan kaum muda pedesaan untuk bangkit berkreasi dari keterpurukan ekonomi.

“Dalam  kegiatan sosialisasi memenangkan Prabowo-Gibran ini kami melibatkan 200an pemuda dari masing-masing kampung di desa ini.  Kami sangat membutuhkan pemerintah dalam memberikan solusi kepada pemuda kampung putus sekolah dan pengangguran,” katanya.

Sementara itu Relawan Rumah Marhaen Indonesia, Juanda, mengaku siap bersatu dengan relawan lain untuk memenangkan Prabowo-Gibran. Kemenangan itu ditargetkan dalam satu putaran khususnya di wilayah Kabupaten Sukoharjo.

“Kami siap menjadi pendamping dan rumah aspirasi bagi kaum muda dan petani di pedesaan untuk terlibat dalam program pemberantasan kemiskinan. Sekaligus mendorong kebijakan Pembangunan di daerah yang pro petani dan kaum muda milineal,” terang Juanda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya