Soloraya
Selasa, 17 September 2019 - 06:30 WIB

Rumah Penerima Bansos RTLH di Solo Dipasangi Plakat, Untuk Apa?

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Pemkot Solo memasang plakat di rumah penerima bantuan sosial rehab rumah tak layak huni (RTLH). Plakat itu sebagai penanda agar penerima bantuan tidak mengajukan usulan serupa di tahun-tahun anggaran selanjutnya.

Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, mengatakan selain dipasangi plakat, cat rumah mereka juga bakal diseragamkan. Misalnya, penerima bantuan pada 2019 dicat warna krem lalu tahun berikutnya warna hijau, dan sebagainya.

Advertisement

“Kalau seperti itu verifikasinya akan lebih mudah. Mereka sudah menerima bantuan tahun berapa kelihatan jelas. Plakatnya enggak sekadar tempel, tapi dipaku atau dibor. Kalau mau dilepas pasti kelihatan temboknya bolong. Apalagi jika catnya diganti, pasti ketahuan,” kata Rudy, sapaan akrabnya, ditemui wartawan, Minggu (15/9/2019).

Selain plakat bagi penerima bantuan rehab RTLH, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo juga berencana melakukan hal yang sama bagi rumah tangga miskin berdasarkan kategori dalam e-Sik (Sistem Informasi Kemiskinan secara elektronik).

Sistem ini mengolah data-data yang dimasukkan berdasarkan hasil home visit oleh Tim Penanggulangan Kemiskinan Kelurahan (TPKK). Kategori itu yakni sangat miskin (P1), miskin (P2), rentan miskin (P3), hampir miskin (P4), dan rentan risiko sosial (P5).

Advertisement

“Pemetaannya akan jelas. Mana saja warga yang harus dibantu. Apalagi yang sudah menerima bantuan, terus nekat mengusulkan lagi, ya, enggak boleh, langsung coret. Bolehnya kalau sudah lima tahun,” ucapnya.

Sebelumnya, Kasi Pendataan dan Perencanaan, Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkim) Kota Solo, Widi Hastuti, mengatakan sebanyak 533 keluarga menjadi sasaran lewat sejumlah pembiayaan.

Perinciannya, 169 dibiayai Dana Alokasi Khusus (DAK) dan 206 unit bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2019. Sisanya, merupakan tanggungjawab sosial perusahaan (CSR) dari Seruling Mas sebanyak dua unit, 13 unit dari Perusahaan Daerah (Perumda) Kota Solo, dan 43 unit dari Bank Jateng.

Advertisement

“Setiap unit mendapat bantuan senilai Rp17,5 juta di mana Rp15 juta di antaranya untuk membeli bahan atau material bangunan dan Rp2,5 juta untuk pekerja bangunan,” kata dia, beberapa waktu lalu.

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif