SOLOPOS.COM - Remaja yatim piatu di Kartasura, Anggun, berdiri di dalam rumahnya yang nyaris roboh. Foto ini menunjukkan kondisi rumah Anggun sebelum dibangun ulang oleh para sukarelawan. (Istimewa/Trianto).

Solopos.com, SUKOHARJO — Para sukarelawan yang terdiri atas warga Kampung Sraten RT003 /RW013, Desa Pucangan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, serta masyarakat Soloraya gotong royong membedah rumah nyaris roboh milik yatim piatu di desa setempat.

Pembangunan telah dilaksanakan sejak Minggu (28/8/2022) dan masih berlangsung sampai Rabu (31/8/2022) ini.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Rumah tidak layak huni tersebut milik Anggun Kusumaningrum Dwi Tohpati, yang biasa dipanggil Anggun, 19. Rumah itu merupakan peninggalan orang tuanya yang sekarang ditempati bersama sang kakak, Arya Anang Tohpati, 21.

“Rumah peninggalan orang tua yang saya tempati banyak mengalami kerusakan, terutama di bagian atap yang sudah ambrol dan rangka penyangga atap yang sudah usang dan rapuh,” jelas Anggun dalam surat permohonan kepada donatur yang diterima Solopos.com Rabu (31/8/2022).

Perempuan yang tidak sempat ditemui karena bekerja di salah satu Toserba Kartasura itu dalam suratnya mengatakan sang kakak telah putus sekolah dan memilih bekerja serabutan yang hasilnya hanya cukup untuk makan berdua.

Baca juga: Santuni Yatim Piatu, Bupati Blora: Jangan Sampai Putus Sekolah

“Dulu almarhum ayah saya baru bisa membuat dinding rumah dengan batu bata, pada sisi depan dan samping kanan saja,” jelas Anggun.

“Samping kiri ikut dinding rumah tetangga dan dinding sisi belakang terbuat dari anyaman bambu yang sudah lapuk dan roboh,” jelas perempuan yang ditinggal ibunya meninggal karena sakit sejak kelas I SD, pada 2010 lalu itu.

Meski demikian dia bersyukur sejak kepergian ayahnya  pada 2017 dirinya masih sempat mengenyam bangku sekolah, hingga akhirnya lulus SMA pada Juni 2022.

Saat pembangunan ulang rumah tersebut Anggun sementara mengungsi di rumah tetangganya. Sedangkan sang kakak bekerja serabutan di luar daerah.

Warga setempat, Memet Suripto mengatakan proses pengajuan ke beberapa donatur telah dilakukan sejak dua hingga tiga pekan lalu. Rencananya pembangunan dilakukan pada pertengahan Septermber 2022 mendatang.

Baca juga: LKSA Aisyiyah Bunda Umi Chaltsum Tulung Klaten Siap Tampung Yatim Piatu

“Awalnya kami tawari Anggun, kami susun proposal akhirnya kami sounding dan disurvei dan mulai pergerakan,” jelas Memet saat ditemui di lokasi pembangunan.

“Pergerakan baru satu pekan alhamdulilah animo donatur bagus. Akhirnya kami lanjutkan [pembangunan] sampai sekarang bersama sukarelawan,” kata Memet lagi.

Sementara itu Koordinator Pembangunan Rumah, Trianto yang juga berada di lokasi mengatakan rumah tersebut harus segera di bangun ulang karena tidak layak digunakan. Pendanaan pembangunan itu berasal dari sukarelawan hingga para pengusaha.

“Anggarannya sekitar Rp20 juta disepakati kemarin bersama panitia. Ini sudah pembongkaran sejak Minggu sampai hari ini total empat hari. Insyaallah dalam satu pekan sudah selesai. Hari ini sudah 75%,” ujar Trianto.

Baca juga: PLTA Gajah Mungkur Wonogiri Salurkan Zakat, Ini Penerimanya

Pihaknya masih membuka apabila ada warga setempat maupun luar daerah yang ingin membantu dengan tenaga, material maupun uang. Bantuan tersebut dapat langsung disalurkan melalui panitia pembangunan tersebut.

“Saat ini yang belum ada untuk atap dan dua kamar. Kami membutuhkan galvalum sembilan lembar enam meteran, rangka baja 20 lonjor dan reng 20, baut dan lainnya. Untuk kamar kami membutuhkan partisi dari gipsum 15 lembar dan rangka sekitar dua ikat isi 40,” kata dia.

Sementara itu, dikonfirmasi terpisah Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sukoharjo, Suparmin mengatakan pihaknya sudah melakukan assessment.

“Prinsipnya itu yang bersangkutan [Anggun] sudah mendapatkan bansos. [Bantuan Pangan Non Tunai] BPNT masih dapat. Berkaitan dengan [rumah tidak layak huni] RTLH berdasarkan assessment kami, sudah diusulkan desa,” jelasnya Suparmin saat dihubungi Solopos.com.

“Tetapi kami dari dinas sudah berdiskusi dengan keluarga apabila itu dibutuhkan segera, coba akan kami carikan solusi,” jelasnya lagi.

“Artinya kami carikan solusi yang paling cepat, akan kami sampaikan ke Bupati untuk dibantu secepat mungkin. Misalkan melalui Baznas atau OPD yang lain akan segera kami komunikasikan. Saat ini masih proses dan dalam tindak lanjut,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya