SOLOPOS.COM - Sejarawan Kanjeng Nuky berada di salah satu bagian Pesanggrahan Karanpandan. (Instagram/@kanjengnuky)

Solopos.com, KARANGANYAR — Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (K.G.P.A.A) Mangkunagoro X berencana merevitalisasi Pesanggrahan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar.

Mangkunagoro X mengaku prihatin dengan kondisi tempat tetirah penguasa Mangkunegaran itu. Selain tidak terawat, kondisi bangunan juga rusak parah.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Hal itu disampaikan Bupati Karanganyar, Juliyatmono, kepada Solopos.com, Jumat (7/7/2023). Bupati mengatakan Mangkunagoro X mengunjungi Pesanggrahan Karangpandan beberapa hari lalu. Bupati mengaku ikut mendampingi Mangkunagoro X kala itu.

“Gusti Bhre [sapaan akbrab Mangkunagoro X] melihat Pesanggrahan Karangpandan. Dan beliau prihatin dengan kondisi sekarang,” kata dia.

Setelah melihat langsung, Mangkunagoro X berencana merevitalisasi Pesanggrahan Karangpandan tersebut. Apalagi Pesanggrahan Karangpandan memiliki nilai sejarah tinggi bagi Mangkunegaran.

“Pesanggrahan Karangpandan punya garis lurus dengan Gunung Lawu dan Gunung Merapi. Tempatnya sangat bagus dan luas,” kata dia.

Dia pun menyayangkan keberadaan Pesanggrahan Karangpandan yang mangkrak dan dibiarkan tak terawat. Padahal, pesanggrahan ini diapit bangunan vila-vila mewah. Bupati mendukung langkah Mangkunagoro X yang akan merevitalisasi bangunan Pesanggrahan Karangpandan.

Eman-eman. View-nya bagus lurus dengan Gunung Lawu dan Merapi,” kata dia.

Unggahan akun instagram Pemerhati sejarah Solo Raya, Kanjeng Raden Mas Tumenggung (K.R.M.T.) L. Nuky Mahendranata Nagoro atau akrab disapa Kanjeng Nuky menjelaskan Pesanggrahan Karangpandan merupakan tempat tetirah penguasa Mangkunegaran. Menurut Hoodfstuk II, Opkomst der Mangkoenegorosche, Cultur Belagen (2000:26) yang dialih bahasakan oleh H.R Soetomo, menyebutkan Pesanggrahan Karangpandan didirikan Mangkunagoro II.

Pemilihan lokasi ini berawal dari masa RM Said yang gemar bertapa di Selo Gilang yang dulunya terletak di vila. Di samping batu Gilang itu dahulu ada rumah joglo yang kemudian tanpa diketahui diratakan dan diganti jadi perumahan elite yang terbengkalai.

Pesanggrahan Karangpandan sempat direnovasi pada 1861 pada masa Mangkunagoro IV.  Berdasarkan arsip berjudul Sejarah Perusahaan Kerajaan Mangkunegaran (1983:219) yang disusun oleh R.M. Mr. AK Pringgodigdo, renovasi yang dilakukan Mangkunagoro IV itu selesai pada masa Mangkunagoro VII pada 12 November 1922.

Pada bagian gapura sempat terdapat lambang Radya Laksana yang merupakan simbol Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan Soerya Soemirat yang berdampingan. Ini mengisyaratkan harmoni renovasi pada masa Mangkunagoro VII dan Sunan Paku Buwono (PB) X yang membantu renovasi bagian Pesanggrahan sisi barat.

Di Pesanggrahan Karangpandan ada balkon untuk menyaksikan pertandingan tenis dan olahraga lainnya pada kisaran 1928-1931. Waktu itu, dengan adanya balkon tersebut diharapkan bisa meramaikan pesanggrahan yang sempat disewakan untuk umum itu. Pesanggrahan Karangpandan ditutup pada 1931 karena minimnya peminat mengunjungi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya