SOLOPOS.COM - Rusunawa Begalon (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Rusunawa Begalon (JIBI/SOLOPOS/Dok)

SOLO — Minimnya sistem penanggulangan kebakaran di rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Begalon I, Laweyan, membuat penghuninya was-was. Sejumlah alat pemadam api ringan (APAR) di bangunan lima lantai tersebut dinilai tak berfungsi maksimal.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Dulu kamar penyewa di lantai satu sempat nyaris terbakar karena kompornya meledak. Perangkat pemadam api ternyata tak bisa menyemprotkan busa. Beruntung api bisa dipadamkan lewat guyuran ember,” ujar ketua RT07/RW03 Begalon, Aris, saat ditemui wartawan di rusunawa, Jumat (8/3/2013).

Aris mengatakan APAR yang terpasang di rusunawa tersebut sudah ada sejak bangunan berdiri, tujuh tahun lalu. Dia menyebut sebagian tabung APAR yang ada tidak bisa berfungsi sempurna. Ia semakin was-was terkena kebakaran lantaran terbatasnya suplai air di rusunawa.

Sebagai informasi, Rusunawa Begalon I memiliki 15 tabung APAR yang tersebar di lima lantai. Aris menyebut pengelola rusunawa harusnya memeriksa kondisi tabung secara berkala setiap enam bulan sekali. Sayangnya, hal itu tidak terjadi pascabangunan tersebut resmi dihuni, 2005.

“Ini bisa membahayakan 96 kepala keluarga yang ada di rusunawa.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya