Solopos.com, SOLO — Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Tengah belum memutuskan rute pasti yang akan diluncurkan dalam layanan aglomerasi Soloraya pada 2020 mendatang.
Berbagai kajian tengah digodok untuk memastikan layanan tersebut menarik minat masyarakat untuk beralih menggunaan transportasi massal.
Kepala Dishub Jateng, Satrio Hidayat, mengaku masa kajian hanya dibatasi selama satu tahun. Nantinya, kendaraan aglomerasi tersebut menggunakan bus rapid trans (BRT) mirip yang dipakai untuk Koridor Semarang Tawang (Kota Semarang) – Terminal Bawen (Kabupaten Semarang).
“Perkiraan launching Agustus-September 2020. Rutenya sedang dikoordinasikan termasuk titik-titik halte jadi saya belum bisa memberi data valid. Prosesnya saat ini masih dikaji, termasuk berbicara dengan organisasi angkutan darat (organda). Lalu, sistem, manajemen, dan kelembagaan operasional,” kata dia, saat dihubungi