Soloraya
Minggu, 20 Maret 2022 - 19:26 WIB

Ruwahan, Harga Bunga Tabur di Pasar Kembang Solo Melonjak 3 Kali Lipat

Afifa Enggar Wulandari  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pedagang bunga tabur di depan Pasar Kembang Solo melayani pembeli, Minggu (20/3/2022). (Solopos/Afifah Enggar Wulandari)

Solopos.com, SOLO — Harga bunga tabur di Pasar Kembang Solo naik tiga kali lipat menyusul banyaknya permintaan dari warga yang melakukan tradisi ruwahan pada bulan Syakban atau Ruwah ini.

Seperti diketahui, masyarakat Jawa mengenal tradisi nyadran dan ruwahan yang biasanya dilakukan saat Syakban, bulan sebelum Ramadan. Ritual tahunan tersebut diwujudkan dengan ziarah dan membersihkan makam leluhur, memanjatkan doa, dan tabur bunga (nyekar).

Advertisement

Bunga-bunga yang didatangkan dari beberapa daerah seperti Cepogo, Boyolali, dan Tawangmangu itu dijual di lapak-lapak kecil di halaman Pasar Kembang Solo. Ada berbagai jenis bunga yang ditawarkan, seperti mawar, kenanga, kantil, dan sedap malam.

Baca Juga: Mangkunegaran Ruwahan, Paundra Nyekar ke Astana Oetara Nusukan Solo

Advertisement

Baca Juga: Mangkunegaran Ruwahan, Paundra Nyekar ke Astana Oetara Nusukan Solo

Untuk keperluan nyekar atau nyadran, masyarakat biasanya membutuhkan bunga mawar tabur. Tuminem, salah satu penjual bunga di Pasar Kembang, Solo, mengatakan harga mawar tabur per tampahnya bisa mencapai Rp300.000 hingga Rp400.000 saat pertengahan bulan Ruwah.

Padahal, pada hari biasa, harga bunga tabur per tampah hanya Rp100.000 hingga Rp150.000. “Saktampah niki tigangatus [setampah Rp300.000], biasa [selain Ruwah] ya Rp100.000-Rp150.000,” kata perempuan asal Kecamatan Teras, Boyolali, saat ditemui Solopos.com di Pasar Kembang, Solo, Minggu (20/3/2022).

Advertisement

Baca Juga: Tradisi Sadranan, Harga Bunga Tabur di Solo Naik 3 Kali Lipat

Pembeli biasanya nyekar di makam kerabat yang ada di Kota Solo. “Kalau saat ini banyak dari Klaten, itu kan ganti-gantian. Kalau Klaten musim nyadran mereka ziarah. Begitu juga daerah lain,” imbuhnya.

Senada dengan Tuminem, Nanik, salah satu penjual bunga di Pasar Kembang Solo juga mengatakan satu keranjang kecil bunga mawar tabur ia jual seharga Rp45.000. Padahal saat kondisi normal bunga mawar tabur keranjang kecil ia jual dengan harga Rp15.000 saja.

Advertisement

Baca Juga: Paundrakarna Absen, Ini Makna Ruwahan di Mangkunegaran Solo

“Kalau ini [keranjang kecil] sekarang bisa Rp45.000, hari-hari biasa Rp15.000,” kata Nanik. Untuk memenuhi kebutuhan bunga pembeli, Nanik juga menjual bunga secara ecer.

Hal itu agar semua pembeli bisa mendapatkan kebutuhan bunga untuk nyekar sesuai kebiasaan mereka tiap tahunnya. “Saya juga ecerkan, biar yang mau beli sedikit juga bisa. Dibungkus pakai koran gitu,” imbuhnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif