SOLOPOS.COM - Pembukaan perayaan Hari Wayang Dunia (HWD) Institut Seni Indonesia (ISI) Solo yang disiarkan daring di kanal YouTube ISI Surakarta Official, Selasa (2/11/2021). (Youtube)

Solopos.com, SOLO — Pakeliran wayang dalam bentuk ruwatan massal oleh Ki Purbo Asmoro menandai dibukanya perayaan Hari Wayang Dunia (HWD) di Institut Seni Indonesia (ISI) Solo. Acara diselenggarakan secara daring dan disiarkan melalui kanal YouTube ISI Surakarta Official, Selasa (2/11/2021) malam.

Ruwatan murwakala dimulai dengan masuknya para partisipan dengan busana serbaputih. Acara dilanjutkan dengan pentas wayang murwakala selama hampir satu jam kemudian ditutup dengan siraman bunga oleh dalang serta penasihat spiritual acara yakni Suyanto.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Para partisipan merupakan dalang peserta dari berbagai wilayah yakni Banyuwangi, Surabaya, Ngawi, Magetan, Sukoharjo, dan Solo. Mereka terbagi dalam dua kelompok yakni peserta offline maupun online. Dalam tradisi Jawa, ruwatan sering dilakukan untuk membuang hal buruk dalam diri.

Baca Juga: 183 Hunian Kumuh di Lahan BBWSBS Mojo Solo Siap-Siap Disasar Penataan

Para panitia peringatan Hari Wayang Dunia ISI Solo berharap ruwatan murwakala bisa jadi doa baik untuk kelancaran acara. Lebih luas lagi, ruwatan diselenggarakan dalam rangka mendoakan alam dan semesta agar kuat dan segera pulih dari pandemi Covid-19.

Pada peringatan HWD sebelum-sebelumnya, ruwatan massal dipimpin mendiang Ki Manteb Soedarsono. Selesai ruwatan, acara dilanjutkan pentas para dalang yang bakal digeber selama empat hari ke depan sampai Sabtu (6/11/2021).

HWD ke-7 ini melibatkan puluhan dalang dari berbagai wilayah di Indonesia. Penampilan mereka disiarkan langsung di kanal YouTube ISI Surakarta Official, Prodi Seni Pedalangan ISI Surakarta, dan HIMADALISKA Channel.

Baca Juga: Ada Gugatan, Penyiapan Lahan Rel Layang Joglo Solo Tetap Jalan

Para dalang mengaplikasikan berbagai model pementasan. Ada yang siarang lagsung dari rumah masing-masing atau memutar video tapping. Mereka mementaskan wayang ringkes dengan berbagai gaya.

Menuju Era 5.0

Ada gaya Jawa timuran, wayang Malangan, babad Banyumas, wayang laseman, wayang menak, wayang golek, sandosa, wayang cinema, wayang beber, dan lainnya. Selain itu juga bakal ada webinar nasional maupun internasional, pameran, dan lomba sabet virtual.

Ketua Jurusan Pedalangan Fakultas Seni Pertunjukan, ISI Solo, sekaligus penanggungjawab peringatan Hari Wayang Dunia 2021 ISI Solo, Tatik Harpawati, dalam sambutannya mengatakan tahun ini mereka mengusung tema Wayang Indonesia Tangguh Tumbuh Menuju Era Super Smart Society.

Baca Juga: Selain Waldjinah, Ini Sederet Bintang Tamu Solo Keroncong Festival 2021

Tema tersebut memiliki korelasi signifikan antara kehidupan wayang dengan kondisi zaman, berdampak besar pada tatanan hidup baru dunia pewayangan. Menuju era 5.0 wayang harus tumbuh dan tangguh agar bisa sejalan dengan perkembangan.

“Pada masa yang seperti sekarang ini masyarakat harus mampu menguasai teknologi, tapi juga wajib nguri-uri budaya Jawa,” terangnya. Rektor ISI Surakarta I Nyoman Sukerna menyampaikan konsep pertunjukan wayang secara virtual menjadi model pergelaran seni yang sangat representatif dan solutif.

Baca Juga: Anak Balita Tetap Boleh ke Tempat Publik Solo, Gibran Ungkap Alasannya

Hal itu selaras dengan era 4.0 yang menuntut masyarakat kreatif, inovatif, dan kolaboratif terhadap teknologi yang melaju begitu cepat. Wayang super smart juga bagian dari respons program Merdeka Belajar Kampus Merdeka terhadap pengajaran seni pedalangan.

“Lebih dari itu, sekarang kita telah masuk pada era baru, yaitu era 5.0, konsekuensi logis atas peristiwa ini ialah selain kita harus beradaptasi terhadap perkembangan zaman, kita juga dituntut untuk mampu bermanfaat bagi kehidupan masyarakat secara luas,” terang Nyoman

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya