SOLOPOS.COM - Gapura perbatasan Kabupaten Wonogiri-Kabupaten Sukoharjo terdapat di Desa Nambangan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri. Foto diambil belum lama ini. (Rudi Hartono/Solopos)

Solopos.com, WONOGIRI — Banyak orang Wonogiri memilih belanja kebutuhan lifestyle dan mencari hiburan populer ke luar kota, seperti Sukoharjo dan Solo. Mereka menilai Wonogiri tidak cukup menyediakan banyak pilihan. 

Hal itu diungkapkan sejumlah narasumber Solopos.com yang merupakan generasi Z. Salah salah satu warga Wonogiri, Helvy, 23, mengatakan Solo dan Sukoharjo menjadi pilihan menarik ketika dia ingin mencari beberapa barang penunjang pekerjaannya sebagai penyanyi campursari, seperti baju dan suvenir.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Ia mengaku bisa menghabiskan uang lebih kurang Rp1 juta/bulan untuk kebutuhan tersebut. 

“Jujur saja, saya sering spend money [menghabiskan uang] di luar Wonogiri. Soalnya di Wonogiri itu pilihannya terbatas. Apalagi soal fashion. Sudah pasti nyari di Solo atau Sukoharjo, atau malah beli di online,” kata Helvy saat ditemui Solopos.com di kawasan Kota Wonogiri, Minggu (15/1/2023).

Hal itu terpaksa dia lakukan lantaran di Wonogiri tidak banyak pusat perbelanjaan seperti mal swalayan. Selain itu, tidak banyak toko pakaian perempuan yang menurutnya sesuai dengan perkembangan zaman.

Kerap kali model pakaian yang dijual di Wonogiri sudah terlalu usang. Hal itu berbeda dengan Solo atau Sukoharjo yang selalu menyediakan model pakaian termutakhir. 

Tidak hanya pakaian, sebagai generasi Z, Helvy juga kerap mencari hiburan populer, seperti menonton film atau sekadar nongkrong di kafe di Solo atau Sukoharjo. Dua kota itu lagi-lagi menjadi jujukan bagi dia ketika jenuh dengan pekerjaan.

Meski begitu, Helvy mengaku tetap lebih banyak menghabiskan uang di Wonogiri. Sebab untuk kebutuhan primer dia masih mengandalkan sumber daya yang ada di dalam kota. Misalnya kebutuhan makan sehari-hari, Helvy bisa menghabiskan uang senilai sekitar Rp70.000/hari. 

“Kalau makan saya tetap lebih banyak di Wonogiri, pertama karena makanan di Wonogiri itu enak-enak. Kedua, bagi saya makanan di Wonogiri masih cukup murah meski saya hampir selalu setiap hari pesan via ojek online. Kayaknya Wonogiri itu emang cocok untuk usaha makanan aja deh,” katanya.

Hal serupa dilakukan salah satu pekerja di Wonogiri, Alifa, 25. Perempuan itu sering kali keluar kota saat akhir pekan bersama keluarga.

Mal menjadi salah satu tujuan mereka ketika ke luar kota Wonogiri. Hal itu lantaran di Wonogiri belum ada mal yang cukup besar dan lengkap. Belanja kebutuhan elektronik pun banyak dibeli di Solo atau Sukoharjo.

Salah satu pria pekerja sekaligus pemilik kafe kopi di Wonogiri, Widi, mengungkapkan banyak warga, terutama generasi milenial dan Z Wonogiri masih mengandalkan Solo dan Sukoharjo untuk mengakomodasi lifestyle mereka.

Hal itu dinilai sangat lumrah karena di Wonogiri tidak cukup strategis untuk investasi besar yang mengakomodasi lifestyle warga.

“Pernah ada beberapa toko distro terkenal di Wonogiri, tetapi tidak bertahan lama langsung gulung tikar. Beberapa kedai kopi waralaba juga sempat terbangun di Wonogiri, tapi juga tidak bertahan lama,” kata dia.

Sementara itu, Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, tidak memungkiri banyak warga Wonogiri yang memilih ke kota lain untuk mencukupi kebutuhan gaya hidup. Menurut dia hal itu bisa terjadi karena mereka merasa tidak tercukupi kebutuhannya di Wonogiri.

Di sisi lain, secara psikologis mereka merasa lebih percaya diri ketika memenuhi kebutuhan hidup di kawasan kota.

“Wonogiri ini memang tidak strategis kalau dibangun, misalnya mal. Secara geografis, hal itu cukup sulit dibangun. Apalagi di sini langsung berbatasan dengan Laut Selatan. Antarwilayah di Wonogiri juga jaraknya cukup jauh. Investor tidak berani kalau mau bangun itu ,” ujar Joko Sutopo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya