Soloraya
Senin, 15 Juni 2020 - 17:15 WIB

Saat Digerebek Warga di Indekos, 4 Pelajar Wonogiri Masih Berpakaian Lengkap

M. Aris Munandar  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, WONOGIRI - Kepala Desa Bulusulur, Wonogiri, Dwi Prasetyo, membantah empat pelajar yang digerebek di wilayahnya sudah melakukan tindakan mesum di indekos. Saat digerebek warga, keempat pelajar itu masih berpakaian lengkap.

Insiden penggerebkan warga terhadap pelajar di indekos ini terjadi di lingkungan Bulusari RT 001/RW 003, Desa Bulusulur, Kecamatan Wonogiri, Wonogiri, Minggu (14/6/2020) pukul 10.00 WIB. Empat pelajar tersebut terdiri dari dua laki-laki dan dua perempuan, semuanya warga Kabupaten Wonogiri.

Advertisement

Keempatnya digerebek warga karena dicurigai bakal bertindak mesum. Pasalnya, lingkungan indekos kosong sejak pandemi. Hal itu karena sekolah yang berada di dekat indekos tersebut diliburkan akibat wabah Covid-19.

Cerita Pedagang Kerupuk Klaten Kumpulkan Rp10.000 per Hari Untuk Berangkat Haji

Advertisement

Cerita Pedagang Kerupuk Klaten Kumpulkan Rp10.000 per Hari Untuk Berangkat Haji

Warga akhirnya menggerebek mereka yang beralasan ingin mengambil buku di indekos. Kejadian ini pun sempat viral di media sosial. Banyak yang menyebut keempatnya digerebek karena berbuat mesum.

Dwi Prasetyo menegaskan keempat pelajar Wonogiri itu belum berbuat mesum saat digerebek. Saat dipergoki warga, keempat pelajar masih dalam keadaan berpakaian lengkap. Bahkan kedua perempuan masih memakai jilbab.

Advertisement

New Normal Solo: TSTJ Segera Dibuka Kembali, Taman Cerdas Dan Lainnya Kapan?

"Belum ada setengah jam, warga mengetuk kamar indekos tersebut. Kemudian mereka disuruh keluar kamar. Yang digunakan dua kamar, tidak hanya satu kamar," kata dia kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (15/6/2020).

Penggrebekan warga, lanjut dia, sebagai upaya antisipasi agar perbuatan mesum tidak terjadi. "Jika dibiarkan dan terjadi perbuatan mesum, nantinya lingkungan sekitar akan merasa tercemar, begitu juga dengan sekolahnya," tutur Dwi.

Advertisement

Orang Tua Dipanggil

Pascakejadian tersebut, pihak orang tua dan perwakilan sekolah didatangkan di tempat kejadian. Keempat pelajar membuat surat pernyataan bahwa melakukan kesalahan dan tidak akan mengulangi lagi. Saat pembuatan surat disaksikan oleh Ketua RT, pemilik indekos, pihak orang tua dan pihak sekolah.

Selain itu, pemilik indekos dan warga sekitar mengembalikan kedua siswa tersebut kepada orangtuanya. Artinya, mereka tidak diperkenankan untuk menghuni indekoskos tersebut. Ia mengatakan, pada dasarnya Pemdes Bulusulur sudah melakukan sosialisasi secara masif.

Gara-Gara Iuran Naik, 2,3 Juta Peserta BPJS Kesehatan Turun Kelas

Advertisement

"Sebenarnya sosialisasi kepada pemilik dan penghuni indekos sudah kami berikan terus-menerus. Hanya saja di saat pandemi ini tidak seintensif dulu. Kami berharap kejadian serupa tidak terulang kembali. Keamanan akan ditingkatkan," kata Dwi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif