Soloraya
Senin, 28 November 2022 - 19:35 WIB

Saat Gibran Senggol Backing Tambang Ilegal & Kasus Penganiayaan di Soloraya

Kurniawan  /  Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, kian mengukuhkan dirinya sebagai figur yang menjadi tujuan sharing dan curhat masyarakat Soloraya. Belakangan, Gibran turut menanggapi keluhan masyarakat masyarakat terkait tambang ilegal di Klaten hingga kasus penganiayaan di Boyolali.

Setidaknya hal itu terlihat di beranda Twitter @gibran_tweet yang merupakan akun dari putera Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut. Hampir setiap hari ada saja aduan atau laporan dari masyarakat yang dikaitkan dengan akun Twitter itu.

Advertisement

Menariknya, aduan dan laporan itu tidak hanya berasal dari warga Solo, tapi banyak juga yang berasal dari warga Soloraya atau luar Solo. Fenomena tersebut semakin menarik lantaran Gibran juga mau merespons aduan atau laporan dari luar Solo.

Terbaru, Gibran merespons cuitan Mr Agus @amr715882 pada Minggu (27/11/2022) pukul 17.31 WIB. Di cuitannya, @amr715882 meminta Gibran agar melaporkan praktik tambang ilegal di Kabupaten Klaten yang menurutnya ada di 20 lokasi. “Mas.. sampekan ke pak @jokowi untuk menindak tambang pasir ilegal yg ada di Kab. Klaten, lebih dari 20 titik lokasi tapi dibiarkan. @ListyoSigitP @ganjarpranowo,” tulis dia.

Advertisement

Terbaru, Gibran merespons cuitan Mr Agus @amr715882 pada Minggu (27/11/2022) pukul 17.31 WIB. Di cuitannya, @amr715882 meminta Gibran agar melaporkan praktik tambang ilegal di Kabupaten Klaten yang menurutnya ada di 20 lokasi. “Mas.. sampekan ke pak @jokowi untuk menindak tambang pasir ilegal yg ada di Kab. Klaten, lebih dari 20 titik lokasi tapi dibiarkan. @ListyoSigitP @ganjarpranowo,” tulis dia.

Selang beberapa menit, cuitan itu langsung mendapatkan tanggapan dari Gibran. Tidak hanya memberikan tanggapan secara normatif, Gibran justru menyinggung dugaan adanya backing dalam praktik tambang ilegal di Klaten. “Ya pak. Ini bupati juga beberapa kali mengeluh ke saya. Backingan nya ngeri,” tulis akun @gibran_tweet.

Baca Juga: Ganjar Sebut Backingan Tambang Ilegal Gede-Gede, Tapi Tidak Tahu Siapa

Advertisement

Dugaan tindak penganiayaan itu muncul dari video yang diunggah aku Twitter P.A Resto & Family Karaoke Boyolali, Rabu (23/11/2022). Unggahan tersebut lantas di-mention ke akun Twitter @gibran_tweet yang selama ini memang aktif di medsos.

“Kami dari P.A Resto & Family Karaoke mau melaporkan, telah terjadi kekerasan & penganiayaan dari oknum TNI & sipil, salah satunya dari anggota Kopassus Grub 2 Kartasura berinisial F & anggota sipil berinisial I, B, O, B yang terjadi pada hari Senin @gibran_tweet @puspen_TNI,” tulis akun itu.

Baca Juga: Tambang Pasir Ilegal, Mbah Maridjan Ingatkan Empat Bupati Soal Merapi Nesu

Advertisement

Unggahan itu pun langsung mendapatkan respons dari Gibran di akun Twitter-nya. “Ada apa ini,” tulis Gibran di akunnya. Sontak unggahan tersebut banyak mendapat komentar dan like dari warganet. Mereka mendukung kejadian itu diusut tuntas demi menegakkan hukum bagi para pelaku dan keadilan bagi korban.

Pada Minggu pukul 18.46 WIB Gibran juga merespons cuitan Artis Gorengan @calon_koki yang mengadukan berdirinya pabrik aspal di tengah permukiman di Desa Plesungan, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar.

“Nitip mas, pabrik aspal ini berdiri di tengah pemukiman, di plesungan Gondangrejo. Tanpa amdal yg jelas tp bisa tegak berdiri. Bekingnya kuat, @ganjarpranowo selalu cuek kalo disambati masalah ini,” tulis akun Twitter tersebut.

Advertisement

Gibran memberikan tanggapan terhadap cuitan itu dengan menyampaikan bahwa lokasi berdirinya pabrik bukan di wilayah kewenangannya. “Ini di mana ya pak? Mohon maaf di luar wilayah kewenangan saya,” tulis dia.

Baca Juga: Penertiban Tambang Ilegal di Klaten Ternyata Jadi Atensi Kapolri dan Kapolda

Terlepas tidak menjadi kewenangannya karena berada di luar wilayah Solo, apa yang dilakukan Gibran dengan merespons aduan-aduan itu tentu mempunyai dampak tersendiri. Utamanya terkait tindak lanjut oleh pihak-pihak terkait. Output atau tujuan yang ingin dicapai Gibran tentu sebuah solusi atas persoalan atau permasalahan yang sedang dihadapi masyarakat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif