SOLOPOS.COM - Pengunjung menikmati suasana kawasan Objek Mata Air Cokro (OMAC), Kecamatan Tulung bersamaan dengan momen padusan, Jumat (1/4/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Siswanto duduk di antara tumpukan ban dalam mobil yang sudah mengembang di tepian saluran air yang bening kawasan Objek Mata Air Cokro (OMAC), Kecamatan Tulung, Klaten, Jumat (1/4/2022). Sesekali dia disibukkan melayani pengunjung yang berdatangan menyewa ban dalam tersebut.

“Rp5.000 mbak,” kata Siswanto kepada salah satu pengunjung yang berniat menyewa satu ban agar bisa menikmati suasana OMAC sembari terapung di perairan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Wajah Siswanto berseri siang itu. Padusan tahun ini dia bisa mendulang rezeki meski suasana OMAC lebih sepi dibandingkan padusan yang kali terakhir digelar dua tahun lalu. Tak ada panggung musik yang menjadi magnet wisatawan berdatangan ke OMAC seperti pada padusanpadusan yang biasa digelar saat memasuki Ramadan. Namun, Siswanto tak mengeluh.

Baca Juga: Ditutup Selama Pandemi, Jembatan Gantung di Mata Air Cokro Ini Jadi Menyeramkan

Alhamdulillah sebagai pedagang merasa senang. Ada pemasukan lah. Kalau sebelum pandemi ada hiburan. Tetapi untuk kali ini [padusan] tidak ada karena juga kondisi masih pandemi Covid-19. Menjaga itulah [persebaran Covid-19] apalagi saya sebagai Satgas Covid-19 di sini,” kata Siswanto yang berumur 50-an tahun.

Siswanto bercerita kondisi objek wisata saat persebaran Covid-19 mengganas. Gegara lonjakan kasus Covid-19 di Klaten, objek wisata air ditutup. Tak pelak kondisi itu membuat Siswanto dan puluhan pedagang lainnya tak bisa berjualan di dalam OMAC termasuk salah satu momen yang ditunggu-tunggu yakni padusan pada 2020 dan 2021.

Siswanto mengungkapkan dia bersama pedagang lainnya tak jualan di OMAC selama 20 bulan. Soal siasatnya untuk menutup kebutuhan hidup, Siswanto hanya menjawab menganggur.

Baca Juga: FOTO RAMADAN 2015 : Ini Dia Dokumentasi Padusan di OMAC

“Selama 20 bulan tutup. Ya sudah libur, tutup total menganggur di rumah. Saya ya pulang kampung ke Gunung Merbabu sana, mencangkul [bertani],” kata dia.

Siswanto berharap pandemi Covid-19 segera berakhir dan kondisi bisa pulih seperti semula. Dia juga berharap ada perbaikan fasilitas di kawasan OMAC.

“Mudah-mudahan bisa berjualan lancar, langgeng. Kami ikut sistemnya dinas karena wisata ini di bawah pengelolaan dinas. Kami senang banget kalau fasilitas dibenahi. Sebenarnya sudah mulai ada pembenahan-pembenahan,” ungkap dia.

Baca Juga: Mulai 1 Maret 2020, Tiket Masuk Wisata Cokro Tulung Klaten Rp15.000/Orang

Tak Ada Lonjakan

Koordinator OMAC, Sugiyanto, mengatakan momentum padusan kali ini tak ada lonjakan jumlah pengunjung secara signifikan. Jumlah pengunjung hampir sama dengan liburan akhir pekan.

Sugiyanto juga menjelaskan selama dua tahun pada 2020-2021, OMAC dan wisata air lainnya ditutup menyusul pandemi Covid-19. Mulai 2022, objek wisata kembali dibuka termasuk saat momen padusan meski dengan penerapan pembatasan seperti ketentuan pemerintah.

Direktur BUM Desa Sumber Kamulyan, Desa Wunut, Kecamatan Tulung, Sariyanto, mengatakan tak terlihat lonjakan pengunjung pada momen padusan, Jumat (1/4/2022). Jumlah pengunjung yang datang hampir sama dengan liburan biasa saat akhir pekan.

Baca Juga: WISATA KLATEN : Padusan, OMAC Ditarget Raup Rp60 Juta

Meski belum terlihat lonjakan pengunjung, Sariyanto tetap bersyukur tak ada lagi penutupan objek wisata seperti yang dialami sepanjang 2020-2021.
Sebagai informasi, Pemkab Klaten mengeluarkan Surat Edaran (SE) No 1/2022 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Seni dan Tradisi Secara Virtual Menjelang Bulan Suci Ramadan.

Salah satu isi dalam SE itu, yakni ihwal penegasan tradisi padusan ditiadakan. Namun, objek wisata air dipastikan tetap dibuka dan pihak pengelola wajib menerapkan protokol kesehatan ketat. Ketentuan pembatasan itu yakni kunjungan bagi wisatawan di objek wisata selama dua jam, pengunjung maksimal 25 persen dari kapasitas, serta tidak diizinkan menampilkan hiburan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya