SOLOPOS.COM - Ilustrasi gerhana bulan. (Freepik.com)

Solopos.com, KLATENMasjid di berbagai wilayah Klaten menggelar Salat Gerhana Bulan, Selasa (8/11/2022) seusai Salat Magrib. Salah satu masjid yang menggelar salat sunah gerhana, yakni Masjid Raya Klaten.

Imam Masjid Raya Klaten, Ahmad Syamsudin, mengatakan gerhana bulan merupakan peristiwa alam.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Jangan dikaitkan peristiwa gerhana bulan dengan takhayul,” kata Ahmad Syamsudin saat ditemui di Masjid Raya Klaten, Selasa (8/11/2022).

Peristiwa gerhana bulan sebagai tanda kebesaran Allah SWT. Di sisi lain, gerhana menjadi pengingat tanda-tanda hari kiamat.

“Oleh karena itu tentunya banyak mendekatkan diri kepada Allah, banyak istigfar, banyak mohon ampun kepada Allah,” kata dia.

Baca Juga: Dibahas Warganet, Gerhana Bulan Total Trending Topic di Twitter

Sebagai informasi, fenomena gerhana bulan total terjadi, Selasa (8/11/2022) malam. Mengutip informasi dari Instagram (IG) @infobmkg, puncak gerhana terjadi pada pukul 17.59 WIB.

Puncak gerhana total itu bisa teramati dari wilayah Papua, Papua Barat, Maluku Utara, Maluku, Sulawesi, Nusa Tenggara, Bali, Kalimantan, Jawa, dan sebagian Sumatera bagian timur.

Namun, puncak fenomena itu tak bisa teramati dari beberapa wilayah di Klaten lantaran Klaten diguyur hujan.

“Iya, tidak bisa menyaksikan fenomena gerhana karena langit mendung dan hujan,” kata Bangga, 26, warga Desa/Kecamatan Ngawen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya