Soloraya
Rabu, 9 November 2022 - 11:32 WIB

Saat Warga Klaten Tak Bisa Saksikan Fenomena Gerhana Bulan karena Hujan

Taufiq Sidik Prakoso  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi gerhana bulan. (Freepik.com)

Solopos.com, KLATENMasjid di berbagai wilayah Klaten menggelar Salat Gerhana Bulan, Selasa (8/11/2022) seusai Salat Magrib. Salah satu masjid yang menggelar salat sunah gerhana, yakni Masjid Raya Klaten.

Imam Masjid Raya Klaten, Ahmad Syamsudin, mengatakan gerhana bulan merupakan peristiwa alam.

Advertisement

“Jangan dikaitkan peristiwa gerhana bulan dengan takhayul,” kata Ahmad Syamsudin saat ditemui di Masjid Raya Klaten, Selasa (8/11/2022).

Peristiwa gerhana bulan sebagai tanda kebesaran Allah SWT. Di sisi lain, gerhana menjadi pengingat tanda-tanda hari kiamat.

“Oleh karena itu tentunya banyak mendekatkan diri kepada Allah, banyak istigfar, banyak mohon ampun kepada Allah,” kata dia.

Advertisement

Baca Juga: Dibahas Warganet, Gerhana Bulan Total Trending Topic di Twitter

Sebagai informasi, fenomena gerhana bulan total terjadi, Selasa (8/11/2022) malam. Mengutip informasi dari Instagram (IG) @infobmkg, puncak gerhana terjadi pada pukul 17.59 WIB.

Puncak gerhana total itu bisa teramati dari wilayah Papua, Papua Barat, Maluku Utara, Maluku, Sulawesi, Nusa Tenggara, Bali, Kalimantan, Jawa, dan sebagian Sumatera bagian timur.

Advertisement

Namun, puncak fenomena itu tak bisa teramati dari beberapa wilayah di Klaten lantaran Klaten diguyur hujan.

“Iya, tidak bisa menyaksikan fenomena gerhana karena langit mendung dan hujan,” kata Bangga, 26, warga Desa/Kecamatan Ngawen.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif