Soloraya
Rabu, 5 Maret 2014 - 07:45 WIB

SABOTASE HUTAN KARET SRAGEN : 3 Kompi Brimob Masih Disiagakan

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Perusakan hutan karet.(JIBI/dok)

Solopos.com, SRAGEN—Pihak PTPN menyatakan bahwa pembabatan pohon karet Senin (3/3/2014) lalu merupakan aksi paling besar dan nekat karena dilakukan disiang bolong.

Sementara, sebanyak tiga kompi atau setara dengan 300 pasukan Brimob serta Sabhara Polda Jateng disiagakan untuk mengantisipasi meluasnya aksi penebangan hutan karet milik Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara (PTPN) IX Kerjo Arum, Sambirejo, Selasa (4/3/2014).

Advertisement

Saat ditemui wartawan di lokasi kejadian, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Dwi Priyatno melalui Kabiro Operasional Polda Jateng Kombes Pol Subandi, Selasa mengatakan pasukan Brimob dan Shabara bakal disiagakan hingga suasana kondusif.

Hal itu merupakan instruksi langsung dari Kapolda Jateng untuk mengantisipasi adanya hal-hal yang tidak diinginkan, terutama pembalakan liar pohon karet di lahan milik PTPN tersebut.

Subandi juga menegaskan bahwa pihaknya tetap akan melakukan upaya-upaya penegakan hukum karena pembalakan yang dilakukan merupakan bentuk pelanggaran. Diawali dengan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemanggilan saksi-saksi. Jika sudah cukup bukti, proses selanjutnya yaitu penangkapan tersangka tetap akan dilakukan.

Advertisement

Kendati demikian ia mengatakan Kapolda tetap menginstruksikan agar konflik lama antara PTPN dengan warga yang mengakibatkan 10 petugas dikepung dan satu terluka itu bisa diselesaikan dengan cara persuasive.

“Upaya penegakan hukum tetap akan kami laksanakan karena ini sudah pelanggaran. Itus atu upaya penegakan hukum yaitu dengan lidik, datangi TKP, pemanggilan dan jika alat bukti sudah cukup ya kita proses,” tandasnya.

Sementara, hingga, Selasa, Sore, suasana mencekam di wilayah Desa Sambi, Kecamatan Sambirejo yang terjadi Senin lalu telah kondusif. Tak ada lagi pembalakan hutan seperti yang terjadi sebelumnya. Sementara, pohon-pohon karet milik PTPN yang ditebangi warga Senin lalu masih terlihat berserakan.

Advertisement

Sejak 2002

Sinder Kebun di Afdeling Kepoh, Sambirejo, Saryani, 54, saat berbincang dengan wartawan di kantornya mengatakan aksi sabotase lahan milik PTPN IX Kerjo Arum ini terjadi sejak 2002. Setiap tahun selalu ada ribuan pohon yang ditebang orang tak dikenal. Namun biasanya aksi itu dilakukan diam-diam. Penebangan liar paling nekat ialah Senin lalu yang dilakukan di siang bolong bahkan dengan disaksikan oleh aparat kepolisian.

Tak hanya membabat habis pohon karet yang dikelola PTPN, beberapa tahun lalu pernah ada aksi pencurian  getah karet sebanyak satu truk yang sebenarnya siap panen. Akibat kejadian itu, sebanyak 246 hektar lahan yang ditanami pohon produktif habis dibabat massa. Sementara, kerugian materi mencapai Rp1 triliun karena jumlah getah karet yang dihasilkan berkurang banyak.

“Kalau tahun ini kami memprediksi hanya bisa memenuhi target 60%. Padahal target kami tahun ini bisa memanen 150 ton karet khusus afdeling Kepoh, Sidoharjo. Ini enggak tahu hanya berapa yang bisa kami panen nanti,” keluhnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif