SOLOPOS.COM - Ketua Forum Pembela Kebenaran dan Keadilan Sambirejo (FPKKS), Sunarji, seusai menjalani pemeriksaan di Mapolres Sragen, Senin (17/3/2014). (Ika Yuniati/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN — Delapan kompi TNI dan Polri diterjunkan untuk mengawal pemeriksaan Ketua Forum Pembela Kebenaran dan Keadilan Sambirejo (FPKKS), Sunarji, dan dua warga Desa Sambirejo di Mapolres Sragen, Senin (17/3/2014). Ketiga orang ini diperiksa dalam kasus pembabatan liar pohon karet milik PTPN IX Kerjo Arum, Sambirejo, Sragen, dua pekan lalu.

Seperti diketahui, Selasa (18/3/2014) merupakan deadline surat kesepakatan mediasi antara Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara (PTPN) IX Kerjo Arum, Sambirejo, dengan warga Desa Sambirejo, Selasa (18/3/2014). Kapolres Sragen, AKBP Dhani Hernando, saat diwawancarai wartawan, Senin, membenarkan Satreskrim telah melakukan pemeriksaan terhadap Sunarji dan dua rekannya dengan status sebagai saksi.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Saat mendatangi Mapolres Sragen, ketiganya didampingi lima orang rekan mereka bersama seorang penasihat hukum. Pemeriksaan berlangsung tertutup sekitar tiga jam. Seusai pemeriksaan, mereka diantarkan jajaran Satreskrim Polres Sragen kembali ke kediamannya di Sambirejo.

Selain ketiganya, Dhani memaparkan ada beberapa saksi lain yang sudah diperiksa polisi. Hingga saat ini, polisi belum menentukan siapa yang menjadi tersangka dalam kasus pembabatan liar pohon karet tersebut. “Penetapan tersangka belum ada. Kalau saksi, sampai sekarang sudah banyak saksi yang kami periksa. Masalah jumlahnya enggak bisa dibicarakan dulu sekarang,” katanya.

Kasat Sabhara Polres Sragen, AKP Hartono, saat berbincang dengan wartawan di Mapolres Sragen, Senin, mengatakan kedelapan kompi aparat keamanan itu terdiri atas tiga kompi Brimob, satu kompi Sabhara Polda Jateng, satu kompi TNI, dan tiga kompi Sabhara jajaran Polres Sragen. Penerjunan ratusan personel polisi dan TNI itu dilakukan lantaran berembus kabar bahwa Narji bakal membawa ratusan massa dilengkapi bambu runcing.

Ratusan personel itu, lanjut Hartono, bakal disiagakan hingga Selasa. Mengingat pada Selasa diprediksi bakal ada mediasi lanjutan dua pekan lalu antara PTPN, warga dan Pemkab Sragen. Sementara itu, pihak Sunarji sempat melontarkan ancaman akan kembali melakukan pembabatan pohon secara liar jika surat perjanjian mediasi yang di-deadline dua pekan itu tidak membuahkan hasil sesuai keinginan warga.

“[Ratusan aparat keamanan] tiba di sini [Mapolres] pukul 07.00, kemungkinan di sini [Sragen] sampai besok karena  besok bakal ada mediasi lagi,” terangnya.

Sinder Kebun di Afdeling Kepoh, Sambirejo, Saryani, 54, saat dihubungi Solopos.com, Senin sore, mengatakan bahwa hingga pukul 12.00 WIB kondisi tetapn aman. Tak ada anggota Brimob yang bersiaga di wilayah perkebunan PTPN IX Kerjo Arum wilayah Sambirejo. Namun, sekitar pukul 14.20 WIB, ia mendapat laporan bahwa sejumlah warga berbondong-bondong memasuki lahan karet PTPN IX Kerjo Arum di wilayah Desa Jetis, Kecamatan Sambirejo, dengan membawa sejumlah alat pemotong pohon.

“Kami dapat laporan bahwa ada warga yang memasuki lahan karet dengan membawa alat-alat pemotong. Mungkin mau melakukan penebangan lagi. Ini saya sedang menghubungi Pak Danrem dan aparat keamanan kemungkinan baru meluncur setelah saya hubungi tadi,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya