SOLOPOS.COM - Kondisi akar pohon munggur berusia 200 tahun yang ambruk di kawasan wisata Umbul Langse, Desa Nepen, Teras, Boyolali, Rabu (3/5/2023). (Solopos/Ni'matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Pohon munggur berusia sekitar 200 tahun yang ambruk di Umbul Langse, Dusun Lebak, Desa Nepen, Teras, Boyolali, pada Rabu (3/5/2023) dini hari berukuran cukup besar. Tinggi pohon sekitar 25-30 meter dengan lingkar batang pohon 5-6 meter.

Saking besarnya pohon tersebut, diperkirakan butuh waktu 2-3 hari ke depan untuk mengevakuasi pohon tersebut. Kasi Pemerintahan Desa Nepen, Sulastono, mengatakan penanganan pohon Munggur yang tumbang di Umbul Langse akan memakan waktu dua hingga tiga hari.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Hal itu mengingat besarnya pohon sehingga dibutuhkan alat yang lebih memadai. Menurutnya, pohon itu ambruk sekitar pukul 02.45 WIB. Ia mengungkapkan tinggi pohon yang tumbang mencapai 25-30 meter dengan lingkar pohon 5-6 meter.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun, satu warung makan mengalami kerusakan ringan akibat terkena ranting pohon. Sukarelawan dari BPBD Boyolali, PMI, kepolisian, dan instansi terkait sudah datang ke lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi dan pembersihan.

“Tadi sukarelawan sudah ke sini, turun, namun akan dilanjutkan besok karena BPBD ada pohon tumbang di tempat lain [yang harus ditangani],” kata dia saat diwawancarai Solopos.com, Rabu.

“Tadi baru memotong ranting, jadi dirapikan dulu biar besok untuk pengerjaan lebih enak,” imbuhnya. Tono mengungkapkan ada satu lagi pohon munggur besar di sebelah utara pohon yang tumbang.

Pohon tersebut akan dipotong dahannya demi keamanan bersama. “Kalau yang satunya itu nanti, yang penting yang roboh ini diselesaikan dulu,” kata dia.

Sebelumnya diinformasikan, pohon munggur yang diperkirakan berusia sekitar 200 tahun di kawasan wisata Umbul Langse, Desa Nepen, Teras, Boyolali, mendadak ambruk pada Rabu dini hari.

Salah satu warga yang rumahnya terletak di depan umbul, Syamsudin, mengaku mendengar siara keras dari arah depan rumahnya pada dini hari itu. “Suaranya itu srorok srorok grubyuk begitu. Saya keluar, lihat pohon jatuh, itu sekitar jam [pukul] 03.00 WIB,” ujarnya saat ditemui Solopos.com di lokasi pada Rabu siang.

Syamsudin mengungkapkan biasanya pada jam tersebut sudah ada orang yang berendam di umbul untuk terapi. Namun, beruntungnya, pada Rabu dini hari belum ada orang yang datang untuk berendam.

Ia mengatakan ranting dan daun pohon yang roboh sempat menimpa penampungan air dan warung makan yang berada di samping Umbul Langse.

Menurut Syamsudin, pohon itu roboh karena faktor usia karena sehari sebelumnya tidak ada hujan atau angin yang berpotensi membuat pohon tersebut roboh. “Usianya itu kurang lebih 200 tahu. Jadi sebelumnya enggak ada angin, enggak ada hujan, tiba-tiba roboh karena keropos itu, tinggal bagian luar,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya