Soloraya
Selasa, 18 April 2023 - 10:04 WIB

Sakit, Buruh Bangunan Asal Solo Meninggal di Lokasi Proyek Masaran Sragen

Tri Rahayu  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas dari PMI dan Puskesmas Masaran 2 Sragen mengevakuasi buruh bangunan yang meninggal di kamar mandi proyek pembangunan sekolahan di wilayah Desa Jati, Masaran, Sragen, Senin (17/4/2023). (Istimewa/Polres Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Seorang buruh bangunan asal Banjarsari, Solo, ditemukan meninggal dunia di kamar mandi di lokasi proyek pembangunan sekolah di Dukuh Manggis, Desa Jati, Kecamatan Masaran, Sragen, Senin (17/4/2023). Penyebab meninggalnya buruh bangunan itu diduga karena sakit.

Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama, melalui Kasi Humas Polres Sragen, Iptu Ari Pujiantoro kepada Solopos.com, Selasa (18/4/2023), mengungkapkan temuan orang meninggal di lokasi proyek pembangunan sekolahan dilaporkan warga Colomadu, Karanganyar, Heru Baktiar. Dia menyampaikan korban diketahui bernama Sukarno, 62, warga Sumber, Banjarsari, Solo.

Advertisement

Iptu Ari menjelaskan awalnya pekerja proyek Tamuji, 60, warga Colomadu, Karanganyar, hendak buang air kecil di kamar mandi. Begitu masuk kamar mandi, Tamuji dikagetkan dengan korban yang tidak bergerak dalam posisi duduk miring.

“Sontak, Tamuji berteriak meminta tolong. Pekerja lainnya, Mujiono, 42, warga Colomadu, datang. Mereka berdua mengecek ke dalam kamar mandi. Kemudian mereka memberitahukan kepada pelapor, kemudian diteruskan ke Polsek Masaran,” ujarnya.

Dia mengatakan Polsek Masaran datang ke lokasi bersama petugas PMI Sragen dan petugas Puskesmas Masaran 2. Korban kemudian dievakuasi ke Kamar Jenazah RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Advertisement

Dari hasil pemeriksaan dokter RSUD, kata Iptu Ari, korban sudah meninggal dunia dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Jenazah korban langsung diserahkan ke keluarga. Pihak keluarga korban bisa menerima kejadian tersebut.

“Dari keterangan anak korban menjelaskan korban sering mengalami masuk angin. Pada saat mau berangkat kerja mengeluhkan sakit asam urat. Keluarga korban tidak mau jenazah diautopsi. Dari keterangan dokter, kematian korban diduga serangan jantung,” jelasnya.

Wakapolsek Masaran, Ipda Sardi, menyerahkan jenazah kepada pihak keluarga korban. Pihak keluarga membuat pernyataan tertulis bahwa telah menerima musibah itu dengan ikhlas.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif