SOLOPOS.COM - Bupati Boyolali, M Said Hidayat (kedua dari kanan), didampingi juru kunci, Totok Sunyoto (berbaju putih), mengganti kain lurup atau penutup makam Syech Maulana Ibrahim Maghribi di Makam Pantaran, Candisari, Gladagsari, Boyolali, Jumat (11/8/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Keramaian terlihat di Makam Syech Maulana Ibrahim Maghribi saat acara tradisi Buka Luwur di Dukuh Pantaran, Desa Candisari, Kecamatan Gladagsari, Boyolali, Jumat (11/8/2023).

Masyarakat berziarah di beberapa makam sekitar sementara ratusan orang berdiri di depan gerbang makam yang juga dikenal dengan nama Makam Pantaran. Kirab gunungan sayur dan nasi berjalan dari sisi timur Dukuh Pantaran lalu naik menuju Makam Pantaran.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Bupati Boyolali, M Said Hidayat, beserta rombongan yang telah lebih dulu berada di makam pun menyambut rombongan kirab tersebut. Selain membawa gunungan, rombongan kirab membawa dupa, kain mori, bunga tabur, tombak, dan payung.

Bupati Said bersama beberapa orang dari rombongan kirab di barisan depan kemudian masuk menuju Makam Syech Maulana Ibrahim Maghribi. Said dibantu juru kunci Makam Pantaran, Totok Sunyoto, mengganti kain penutup lima makam di lokasi tersebut.

Lima makam yang diganti kain penutupnya pada tradisi Buka Luwur di Pantaran, Boyolali, itu masing-masing milik Syech Maulana Ibrahim Maghribi, Dewi Nawang Wulan, Ki Ageng Pantaran, Ki Ageng Mataram, dan Ki Ageng Kebo Kanigoro.

Selanjutnya, acara dilanjutkan doa dan zikir tahlil hingga makan bersama gunungan nasi dan sayur. Beberapa peziarah terlihat memasuki makam Syech Maulana Ibrahim Maghribi untuk ikut berzikir.

Kain penutup yang lama dari lima makam dipotong menjadi bagian yang lebih kecil. Para peziarah ada yang mengambil potongan kain bekas tersebut.

Juru kunci makam, Totok Sunyoto, mengungkapkan tradisi Buka Luwur atau mengganti kain penutup makam alias lurup telah ada sejak ratusan tahun lalu di Pantaran, Candisari, Boyolali. Saat ini, ia tinggal meneruskan tradisi yang telah lama ada itu.

“Buka Luwur itu setiap satu tahun sekali, tiap Sura. Maknanya haul atau penggantian kain lurup penutup nisan ini tadi. Dilakukan tiap Sura setelah tanggal 20 jawa, jatuhnya pasti Jumat. Kalau pasarannya enggak pasti,” kata dia.

Peziarah Banyak yang dari Luar Daerah

Totok menceritakan sebelum rangkaian kirab, masyarakat setempat telah melaksanakan tahlil di Makam Pantaran pada Jumat pukul 06.00 WIB. Warga juga memasang betek di area makam.

Lebih lanjut, Totok menceritakan Syech Maulana Ibrahim Maghribi adalah seorang penyebar agama Islam di lereng Merbabu. Ia dimakamkan di padepokan tempat ia mengajarkan agama Islam. Di sampingnya, terdapat makam istrinya Dewi Nawang Wulan.

“Jadi nama lain Syech Maulana Ibrahim Maghribi itu Joko Tarub. Joko Tarub itu nama sebelum dia masuk Islam. Kemudian di sampingnya ada makam sang istri,” kata dia saat acara tradisi Buka Luwur di Makam Pantaran, Boyolali, itu.

Totok menjelaskan para peziarah yang datang ke Makam Pantaran justru kebanyakan dari warga luar daerah seperti Blitar, Bali, Surabaya, Malang, Jakarta, Bandung, Aceh, Medan, Lampung, dan daerah lain.

Ia mengungkapkan mereka datang bukan bertujuan meminta sesuatu kepada Syech Maulana Ibrahim Maghribi, tapi berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa di tempat tersebut.

Potongan kain bekas penutup nisan makam itu, tegas Totok, juga tidak bisa mendatangkan berkah karena semua berkah berasal dari Tuhan yang Maha Memberi. “Akan tetapi, apa pun kan ada lantarannya, nah itu dianggap keyakinan saja,” kata dia.

Sementara itu, Bupati Said bersyukur karena tradisi Buka Luwur masih dilaksanakan. Ia pun mengajak masyarakat untuk menjaga nilai tradisi budaya tersebut agar tidak hilang. Said juga meminta Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Boyolali untuk terus menjalankan kegiatan tradisi tersebut.

“Maka apa pun yang dilakukan dan direncanakan bukan hanya tempat ini, ada beberapa tempat yang kiranya itu nantinya dapat mendukung pembangunan Boyolali. Kalau seperti ini kan dalam upaya mendukung sisi pengembangan destinasi wisata religi,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya