Solopos.com, SOLO—Puluhan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Kelas 1 Solo satu per satu mengisi saf Masjid Rutan Solo pada Kamis (20/4/2023) siang. Dengan memakai sarung dan peci, mereka bersiap menunaikan salat gerhana.
Gerhana matahari yang bisa dilihat dari sejumlah wilayah di Indonesia membuat WBP menjalankan ibadah sunnah itu. Apalagi, kegiatan di masjid menjadi kegiatan sehari-hari bagi WBP selama Ramadan.
Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal
Mereka belajar ilmu agama hingga proses memandikan, mengafani, menyalatkan, dan menguburkan jenazah. Tak hanya WBP, para petugas rutan juga bersama-sama ikut dalam salat gerhana.
Salah seorang WBP, Sudarto, saat berbincang dengan Solopos.com, mengatakan pelaksanaan salat gerhana matahari berjalan dengan khusyu. Dia merasa terkesan dan terharu bisa menunaikan salat gerhana.
“Di tengah keterbatasan diri saya menjalani pidana, bapak petugas mengajak kami untuk melaksanakan salat gerhana yang seperti asing di telinga kami. Saya merasa, salat gerhana ini sebagai salah satu bentuk kami mengakui kebesaran Allah,” kata dia.
Dia mengaku baru mengetahui lewat ceramah dari imam salat tadi bahwa Nabi Muhammad menyampaikah bahwa di waktu ini disunahkan untuk beristighfar memuji nama Allah dan melaksanakan salat.
“Waktu ini adalah salah satu waktu yang mustajab untuk berdoa, apalagi sekarang masih dalam Ramadan,” kata Sudarto. Dia berdoa kepada Allah supaya diberikan ketenangan hati dalam menjalani hari-hari di Rutan Solo.
Kasi Pelayanan Tahanan Rutan Solo, Ervan Bahrudhin Mulyanto, mengatakan salat gerhana bersama merupakan wujud nyata Rutan Solo memberikan pembinaan kepribadian.
Pihaknya berusaha semaksimal mungkin memberikan kesempatan warga binaan beribadah. Rutan Solo juga menggelar pesantren kilat dalam Ramadan tahun ini.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
