SOLOPOS.COM - Warga mengikuti ibadah salat Id dalam perayaan Idulfitri 1443 hijriah di Alun-alun Sragen, Senin (2/5/2022).(Wahyu Prakoso/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN — Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, menyampaikan Salat Idulfitri 2023 Kemungkinan tidak bareng. Ada yang melaksanakannya Jumat (21/4/2023), ada pula yang Sabtu (22/4/2023). Ia meminta perbedaan itu jangan dijadikan masalah.

Hal itu disampaikan Bupati saat acara acara Ngaji Bareng di Pendopo Sumonegaran Sragen, Jumat (14/4/2023). Dalam kesempatan itu ia juga melarang adanya takbir keliling. “Saya imbau takbiran dilakukan di masjid atau musala di lingkar masing-masing,” ujarnya.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Ia juga mengingatkan warga untuk tidak membunyikan, membuat, menjual atau membeli petasan. Yuni tidak mau kasus yang terjadi di Magelang di mana gara-gara petasan 11 rumah hangus terbakar dan sejumlah orang meninggal dunia terjadi di Sragen.

Dalam kegiatan Ngaji Bareng itu juga disalurkan bingkisan Lebaran bagi 1.841 pekerja sektor informal di Sragen. Bingkisan tersebut berasal dari sedekah para aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Sragen.

Seribuan pekerja sektor informal itu terdiri atas para penarik becak, penarik bendi, juru parkir, buruh gendong, kuli panggul, manol, petugas kebersihan, pedagang kaki limas (PKL), dan petugas pemungut sampah rumah tangga. Mereka memadati hingga halaman depan pendopo, bahkan ada yang sampai antre di depan gerbang masuk. Sebelum mendapat bantuan mereka mendapatkan tausyiah dari mubaligh K.H. Agus Budiarto dari Gemolong, Sragen.

“Dua tahun yang lalu ada pandemi Covid-19 sehingga tidak boleh kumpul-kupul. Sekarang sudah bebas sehingga bisa berkumpul di pendopo. Pemberian paket sembako ini merupakan bagian rangkaian safari Ramadan, seperti tahun-tahun sebelumnya. Kalau ditotal jumlah sembako yang beredar ke masyarakat mencapai 16.000 paket atau senilai Rp1,6 miliar,” ujar Bupati.

Yuni, sapaan akrabnya, menjelaskan bingkisan Lebaran ini merupakan wujud cinta pemimpin kepada rakyatnya. Paket bantuan dari ASN yang dananya dikelola Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sragen dan dari badan usaha milik daerah (BUMD) ini untuk meringankan beban warga yang membutuhkan. Dia meminta jatah uang untuk beli beras supaya dialihkan untuk membeli lauk pauk karena di dalam paket sudah ada beras.

“Uang jatah beras itu jangan untuk beli rokok atau beli lipstik,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya