Sebanyak 17 pekerja salon diberi pembinaan karena salon tempat mereka bekerja tidak ditemukan bukti sebagai tempat prostitusi
Seusai memberikan pembinaan, Kapolsek, Kompol I Ketut Raman kepada wartawan mengungkapkan, salon-salon yang menjadi sasaran penertiban adalah salon yang diduga memberikan layanan seksual kepada tamu.
Ia menginformasikan, pada razia kali itu petugas tidak menemukan bukti keterlibatan mereka dalam kegiatan prostitusi.
Saat masuk ke salon, kata Raman, petugas mendapati para pekerja berada di ruang tunggu seperti sedang menunggu tamu.
Saat memeriksa jauh ke dalam, petugas mendapati ada berbagai jenis perlengkapan salon, seperti gunting, sampo, alat catok rambut dan sebagainya.
Ada beberapa salon yang ruangannya terdiri dari kamar-kamar. Raman mengaku telah mengimbau kepada pengelola salon yang mencurigakan itu agar mematuhi tata tertib.
Sementara itu, salah satu pekerja Salon VN, Nita, 39, kepada wartawan mengklaim salon tempatnya bekerja hanya melayani jasa tata rias. Namun, ketika ditanya apakah pernah memberikan layanan esek-esek, Nita enggan menjawabnya.
“Saya hanya bekerja merias. Kalau pekerja salon lain saya tidak tahu,” aku Nita.