Soloraya
Jumat, 21 Oktober 2011 - 05:47 WIB

Saluran Colo Timur rusak di banyak titik

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - RUSAK PARAH--Talut saluran induk Colo Timur tak jauh dari lokasi Kantor Desa Kedungwinong, Nguter, Sukoharjo, terlihat retak-retak dan ambrol, Kamis (20/10/2011). (JIBI/SOLOPOS/Triyono)

RUSAK PARAH--Talut saluran induk Colo Timur tak jauh dari lokasi Kantor Desa Kedungwinong, Nguter, Sukoharjo, terlihat retak-retak dan ambrol, Kamis (20/10/2011). (JIBI/SOLOPOS/Triyono)

Sukoharjo (Solopos.com) – Saluran induk Colo Timur yang mengairi areal pertanian beberapa kabupaten di Soloraya hingga Ngawi, Jawa Timur, mengalami kerusakan di berbagai tempat. Selain talut ambrol, tanggul saluran di sejumlah lokasi juga longsor dan terancam jebol.

Advertisement

Petani di Dukuh Kragilan Desa Kedungwinong, Nguter, Narto, 65, menyebutkan kerusakan saluran Colo Timur di antaranya terlihat di belakang Kantor Desa Kedungwinong. Talut saluran ambrol dan pecah-pecah sejak lama dan belum diperbaki sampai sekarang. “Kerusakan saluran di sekitar Kedungwinong setahu saya sudah lama, tapi memang belum diperbaiki. Kami harap cepat ditangani agar tidak jadi makin parah,” ungkapnya ketika ditemui Espostidak jauh dari lokasi kerusakan saluran, Kamis (20/10/2011) siang.

Narto mengatakan kerusakan talut memungkinkan terjadinya erosi di sepanjang saluran induk Colo Timur. Risiko lain, kata dia, adalah adanya kebocoran saluran dan jebolnya tanggul di lokasi-lokasi yang kondisinya sudah sedemikian kritis. Terlebih menurut Narto di beberapa tempat struktur tanah sangat labil dan mudah mengalami longsor.

Terpisah Ketua Induk Paguyuban Petani Pengguna Air (P3A) Colo Timur, Sarjanto, mengungkapkan ada empat titik tanggul yang rusak parah dan mendesak ditangani. Keempat titik tersebut, kata dia, dua di antaranya terdapat di wilayah Desa Kedungwinong Kecamatan Nguter, satu lokasi di Desa Bakalan, Polokarto, serta satu tempat lainnya berada di wilayah Desa Palur, Mojolaban.

Advertisement

“Empat titik tanggul kondisinya menghawatirkan. Di Kedungwinong tanggul longsor parah dan belum ditangani sedang di Bakalan tanggul sangat tipis, padahal persis di bawahnya permukiman penduduk,” paparnya. Sarjanto menjelaskan titik kerusakan lain yang harus diprioritaskan perbaikannya adalah tanggul berlubang bekas galian pipa di Palur, Mojolaban. Lubang di lokasi , kata dia, ukurannya terus membesar sehingga mengancam tanggul saluran induk di atasnya.

“Di Sragen juga ada satu titik yang dikeluhkan, kebetulan tanggul juga, Tetapi sekarang kurang tahu apakah ditangani atau belum. Yang jelas beberapa lokasi saluran dari Kedungwinong sampai Polokarto dan Palur kondisinya sudah amat darurat,” jelasnya lagi.

Pantauan Espos di saluran induk Colo Timur di Kedungwinong, longsor menimpa di salah satu titik saluran dengan panjang mencapai 50-an meter. Longsor hampir mengikis habis jalan setapak dan tanggul di lokasi yang berbatasan langsung dengan areal persawahan warga. Jika tidak diperbaiki, kerusakan dikhawatirkan menjadi kian parah setelah datangnya musim hujan.

Advertisement

try

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif