SOLOPOS.COM - Ilustrasi saluran irigasi (Farid Syafrodhi/JIBI/Solopos)

Ilustrasi saluran irigasi (Farid Syafrodhi/JIBI/SOLOPOS)

WONOGIRI— Terkait putusnya saluran irigasi di Kecamatan Jatiroto,  Kepala Bidang (Kabid) Pengairan, Ngadino, mewakili Kepala Dinas Pengairan Energi dan Sumber Daya Mineral (PESDM) Wonogiri, Arso Utoro, mengaku telah mencoba mengusulkan anggaran pembangunan kembali saluran irigasi kepada Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) pada akhir 2010, namun belum ada tanggapan. Anggaran tersebut diusulkan senilai Rp2 miliar.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Ngadino menambahkan pihaknya juga sudah mempertimbangkan mengalokasikan APBD kabupaten untuk keperluan itu, akan tetapi kebutuhan anggaran terlampau besar.

“Dibutuhkan anggaran Rp2 miliar, kalau menggunakan APBD kami khawatir akan mengurangi alokasi untuk anggaran lain. Jadi solusi yang baru bisa kami ajukan adalah mengusulkan bantuan kepada BBWSBS,” ujar Ngadino.

Diberitakan sebelumnya, sedikitnya 102 hektare areal persawahan di enam dusun yang tersebar empat desa di Kecamatan Jatiroto, Wonogiri  kurang produktif gara-gara saluran irigasi menuju areal itu putus tiga tahun lalu.

Saluran irigasi yang putus itu mencapai 254 meter dari total panjang saluran 300 meter. Kondisi itu membuat petani di Dusun/Desa Pingkuk, Dusun Sempor dan Dawungan Desa Dawungan, Dusun Creme Desa Cangkring serta Dusun Krandegan dan Kuncen Desa Ngelo yang menggarap lahan 102 hektare tersebut hanya mengandalkan air hujan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya