SOLOPOS.COM - Ketua Baznas Jawa Tengah, Ahmad Darodji (kedua dari kiri) menyerahkan bantuan modal usaha kepada warga saat acara Tasaruf Akbar di Masjid Agung Solo, Rabu (23/8/2023). (Solopos.com/R. Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SOLO–Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Solo menyalurkan bantuan alat usaha dan rehab rumah tidak layak huni (RTLH). Hal ini untuk  memperkuat pemberdayaan ekonomi dan kemanusiaan umat.

Acara penyaluran bantuan usaha bertajuk Tasaruf Akbar yang digelar di Masjid Agung Solo, Rabu (23/8/2023). Acara itu dihadiri unsur forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Solo, Ketua Baznas Jawa Tengah, Ahmad Darodji, pengurus Baznas Kota Solo dan ratusan warga penerima bantuan.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Bantuan alat usaha yang disalurkan berupa 23 unit mesin jahit, 10 unit mesin laundry, empat unit kompresor, dan tiga unit becak.

Selain itu, ada 40 gerobak yang disalurkan guna memberdayakan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang tersebar di Kota Bengawan.

“Bantuan alat usaha harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Secara perlahan-lahan namun pasti,” kata Ketua Baznas Jawa Tengah, Ahmad Darodji, Rabu.

Selain alat usaha, ada beberapa unit RTLH di Solo yang direhab. Program itu bakal dilaksanakan secara berkelanjutan dengan menitikberatkan pada penguatan ekonomi umat.

Hal ini membuktikan komitmen Baznas Solo dalam menjalankan amanah dan tanggungjawab sebagai lembaga zakat yang peduli terhadap kesejahteraan umat.

“Sinergitas Pemkot Solo, Baznas Solo dan komunitas masyarakat untuk memperkuat ekonomi umat. Pemberdayaan ekonomi umat terus dilakukan secara terus menerus,” kata dia.

Sementara itu, Ketua Baznas Solo, Muhammad Qoyim mengatakan bantuan juga diberikan kepada kalangan pelajar berupa beasiswa tahfiz dan pengambilan ijazah di sekolah. Dia berharap bantuan tersebut mampu meningkatkan kemandirian ekonomi bagi kalangan pelaku UMKM.

Menurut Qoyim, total nilai bantuan yang disalurkan Baznas Solo senilai Rp666 juta. Dana tersebut berasal dari pemotongan gaji aparatur sipil negara (ASN) di masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) di Pemkot Solo.

“Kesadaran ASN di Solo untuk berzakat cukup tinggi. Target kami sekitar Rp3,3 miliar. Nah, setelah direkap pada Agustus, dana yang terkumpul mencapai Rp3,26 miliar. Jadi hampir melampaui target,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya