SOLOPOS.COM - Relawan Bolone Mase Solo memberikan bantuan ratusan paket bahan makanan dan roti kepada warga terdampak kebakaran di TPA Putri Cempo Mojosongo, Jebres, Solo, Minggu (18/9/2023) sore. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO—Musibah kebakaran di TPA Putri Cempo Mojosongo, Solo, sejak Sabtu (16/9/2023), memantik keprihatinan banyak kalangan.

Kendati sudah banyak armada pemadam kebakaran yang dikerahkan, api tak kunjung padam. Tidak terkecuali organisasi relawan Bolone Mase Solo, yang terus menyalurkan bantuan pada Sabtu-Minggu (16-17/9/2023) sore.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Seperti disampaikan Koordinator aksi, Ardiyanti, saat diwawancara wartawan, di sela-sela penyaluran 200 an paket bantuan beras, telur dan roti pada Minggu sore. Bantuan diberikan kepada warga Gondangrejo dam Mojosongo.

“Sore ini kami membantu warga terdampak kebakaran Putri Cempo, yang kerjanya terhambat. Karena kerja mereka pengepul [sampah], karena kebakaran, mereka tidak bisa kerja, sehingga membutuhkan bantuan,” ungkap dia.

Ardiyanti merinci bantuan bahan makanan yang disalurkan berupa 2,5 kilogram beras, satu kilogram telur dan roti-roti untuk anak-anak. Menurut dia penyaluran bantuan juga telah dilakukan pada Sabtu malam untuk warga terdampak.

“Kegiatan ini masih akan terus berlanjut, memberikan bantuan ke warga. Seperti tadi malam kami juga sudah ke lokasi musibah, memberikan bantuan air mineral, logistiknya roti, masker dan roti kotak untuk relawan di lokasi,” urai dia.

Ardiyanti mengaku ngeri melihat kondisi kebakaran di TPA Putri Cempo. Selain tak kunjung padam, menurut dia, asap yang muncul dari terbakarnya gunungan sampah terus mengepul dan bisa mengancam kesehatan masyarakat.

“Waduh, ngeri, mencekam. Masker yang kita butuhkan, sama air mineral ini. Semoga segera padam. Kasihan warga,” doa dia. Sedangkan salah seorang warga terdampak kebakaran TPA Putri Cempo, Wartini, bersyukur mendapat bantuan.

Ihwal dampak kebakaran, menurut Wartini, tergantung arah angin yang bertiup. Namun dia merasa khawatir bila akan mengizinkan anak-anak bermain di luar rumah. Sebab kepulan asap terkadang mengarah ke permukiman warga.

“Ya kalau anginnya ke sini rodo mulek. Tapi kalau anginnya ke utara atau ke selatan, ya padang. Jadi tergantung anginnya ke mana. Tapi anak-anak terganggu. Kalau yang kecil-kecil ini mau main di luar jadi pikir-pikir, ada asap,” tandas dia.

Wartini menuturkan kebakaran di TPA Putri Cempo rutin terjadi pada musim kemarau. Durasi kebakaran seringkali cukup lama, bisa berbulan-bulan. “Berapa lama tergantung angin dan cuaca. Dulu sampai berbulan-bulan,” urai dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya