Solopos.com, KLATEN — Festival gejog lesung menjadi agenda tahunan di Desa Barepan, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten. Tahun ini, festival diikuti peserta usia remaja dan anak-anak.
Festival tahun ini digelar di alun-alun desa setempat, Sabtu (2/9/2023). Setiap peserta diberi waktu 15 menit untuk tampil dengan membawakan dua lagu. Satu lagu wajib, yakni Barepan Jaya dan satu lagu bebas.
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
Para peserta tampil mengenakan pakaian adat Jawa. Aspek penilaian meliputi irama, harmonisasi, koreografi, dan kreativitas.
Kepala Desa (Kades) Barepan, Irmawan Andriyanto, menjelaskan jumlah total peserta sekitar 12 kelompok. Berbeda dengan penyelenggaraan tahun sebelumnya, peserta yang mengikuti festival tahun ini banyak dari kelompok remaja dan anak-anak.
“Ini sebagai wujud regenerasi. Sekarang pesertanya dari anak-anak dan remaja. Kami berupaya agar generasi kami senang dengan gejog lesung. Harapan kami, pelestari kesenian ini tidak putus,” kata Irmawan.
Irmawan menjelaskan gejog lesung selama ini menjadi ikon desa. Tak sekadar berkesenian, melalui gejog lesung bisa memupuk kebersamaan dan kerukunan warga.
“Potensi di desa kami adalah sumber daya manusianya rukun dan kompak. Sehingga melalui kesenian kekompakan itu terus terpupuk,” kata dia.
Salah satu warga Barepan, Jati, 27, mengatakan para peserta tampil apik di depan juri. Dia pun merasa senang untuk tahun ini banyak peserta anak-anak dan remaja yang tampil.
“Ini menjadi luar biasa karena pesertanya dari generasi milenial yang menjadi harapan agar kesenian tradisional ini tetap lestari di tengah modernisasi,” kata Jati.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
