Soloraya
Selasa, 11 Januari 2022 - 15:30 WIB

Sama-Sama Misterius, Ini Beda Desa Watukelir di Sukoharjo dan Kebumen

Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Situs Candi Sirih di Desa Watukelir, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. (Youtube)

Solopos.com, SUKOHARJO — Watu Kelir merupakan salah satu nama desa di Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Ternyata, bukan cuma Kebumen yang memiliki Desa Watu Kelir. Kabupaten Sukoharjo juga memiliki desa bernama Watukelir yang cukup populer.

Desa Watukelir di Sukoharjo termasuk dalam wilayah Kecamatan Weru. Nama desa ini dijadikan nama terminal yang menjadi perbatasan empat wilayah, yaitu Kabupaten Sukoharjo, Klaten, dan Sukoharjo di Jawa Tengah dengan Kabupaten Gunungkidul di DIY.

Advertisement

Nama Watukelir di Sukoharjo sangat populer karena berada di lokasi strategis. Simpang tiga kawasan ini menjadi tempat transit bagi kendaraan yang hendak menuju ke Semin (Gunungkidul), Manyaran (Wonogiri), dan Cawas (Klaten).

Baca juga: Misteri Watu Kelir, Batu Purba Bersuara Gamelan & Tangisan

Desa ini memiliki situs tersembunyi berupa Candi Sirih. Dihimpun dari berbagai sumber, Selasa (11/1/2022), Candi Sirih diduga kuat dipakai untuk keperluan peribadatan umat Hindu.

Advertisement

Candi tersebut memiliki satu candi induk yang dikelilingi tiga perwara. Candi ini kemungkinan dibangun pada abad 8-10 Masehi, pada masa Kerajaan Mataram Kuno.

Baca juga: Arkeolog Temukan Arca Candra Di Candi Sirih Watu Kelir Sukoharjo

Meski demikian, belum diketahui pasti bagaimana sejarah dan arti di balik nama Desa Watukelir di Kecamatan Weru, Sukoharjo. Sementara itu, nama Watu Kelir juga dipakai sebagai nama desa di Kebumen. Di Kebumen juga terdapat situs bersejarah yang disebut dengan nama Watu Kelir.

Advertisement
Situs Watu Kelir di Kebumen, Jawa Tengah. (Facebook)

Situs yang termasuk dalam kawasan Geopark Karangsambung itu berupa batuan merah yang berbentuk seperti kelir atau tirai pembatas pada pertunjukan wayang. Batu yang diperkirakan berusia 80 juta tahun itu konon sering mengeluarkan suara tangisan dan gamelan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif