SOLOPOS.COM - Salah seorang karyawan di perusahaan perajin mete di Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, sedang mengaduk mete yang akan digorengnya hingga matang, Minggu (10/4/2022). (Solopos/Luthfi Shobri Marzuqi)

Solopos.com, WONOGIRI — Penjual mete di Wonogiri turut menyambut momentum arus mudik 2022 dengan sukacita. Penjual mete di Wonogiri berharap memperoleh berkah dari momentum tersebut.

Salah seorang pengusaha mete di Kecamatan Ngadirojo, Heri Setiyono, menargetkan minimal dapat menjual 10 ton mete saat momentum arus mudik di Lebaran 2022. Mete menjadi salah satu menu jajanan khas di Wonogiri. Kacang mete telah dikenal di berbagai kota/kabupaten di Indonesia sebagai makanan khas Wonogiri.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Sebetulnya dari simbah saya [sejarah mete di Ngadirojo]. Setelah saya menikah, saya bersama istri melanjutkan berjualan mete sendiri,” ujar pemilik perusahaan Mete Setia Rasa tersebut, saat ditemui di rumah produksinya, Minggu (10/4/2022).

Baca Juga: Dosen Pertanian UNS Solo Bimbing Petani Wonogiri Hasilkan Mete Bibit Unggul

Heri yang telah menjual mete sejak 15 tahun terakhir mengatakan produksi mete di bulan Ramadan berlangsung, sejak pukul 05.00 WIB-20.00 WIB. Di waktu itu pula, ia mulai membuka toko untuk menunggu pembeli mete datang. Hal ini berbeda dengan hari biasa atau di luar Ramadan, yakni pukul 07.00 WIB-17.00 WIB.

Perbedaan waktu produksi terjadi karena ada peningkatan permintaan. Saat Ramadan seperti sekarang, setiap hari minimal harus memproduksi mete siap jual minimal sebanyak 300 kilogram.

“Itu langsung habis dalam satu hari. Mete dikirim ke Semarang, Solo, Jakarta, hingga Bandung. Kalau sudah selesai, besoknya produksi lagi. Kami lakukan setiap hari sampai momentum Lebaran berakhir karena kesempatannya memang di waktu seperti ini,” imbuhnya.

Baca Juga: Di Tangan Warga Wonogiri Ini, Mete Dibikin Sambal Pecel

Heri mengatakan dalam kurun waktu satu pekan saat Ramadan telah mampu memproduksi hampir satu ton mete. Penambahan produksi itu mengakibatkan jumlah karyawan yang dibutuhkan semakin banyak. Harga mete saat ini senilai Rp150.000 per kilogram. Harga tersebut mengalami kenaikan dibandingkan sebelum Ramadan, yakni Rp120.000 per kilogram.

“Kami membeli mete yang masih kulitan. Lalu dijemur, disimpan terlebih dulu. Setelah itu baru diambil pengupas mete. Jasa pengupasan mete saat seperti ini naik. Harga bahan pokok saat sekarang juga naik. Sehingga harga mete ikut naik,” katanya.

Permintaan mete saat ini di tengah pandemi Covid-19 tetap tinggi. Saat momentum Ramadan dan Lebaran tahun 2021, Heri menghabiskan 15 ton mete untuk dijual.

Baca Juga: METE WONOGIRI : Stok Minim, Harga Melambung Rp95.000/Kg

Di pekan pertama Ramadan 2022, Heri mengaku sudah memproduksi 5 ton mete. Jumlah itu lebih sedikit dibandingkan waktu yang sama saat Ramadan 2021.

“Target penjualan selama momentum Ramadan dan Lebaran 2022 menghabiskan produksi mete minimal 10 ton,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya