SOLOPOS.COM - Bupati Boyolali, M. Said Hidayat, saat melepas peserta lomba Gerak Jalan 28 K dalam rangka peringatan Hari Sumpah Pemuda oleh Pemkab Boyolali, Selasa (25/10/2022). Lomba gerak jalan ini melewati tiga kecamatan di Boyolali yaitu Mojosongo, Boyolali, dan Ampel. (Solopos.com/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali melalui Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Boyolali menggelar lomba gerak jalan dengan rute sepanjang 28 kilometer (28 km), Selasa (25/10/2022). Rute tersebut melewati tiga kecamatan di Boyolali.

Kepala Disporapar Boyolali, Supana, menjelaskan rangkaian rute gerak jalan dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda tersebut akan melewati Kecamatan Boyolali, Ampel, dan Mojosongo.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Jarak 28 kilometer ini mengambil dari tanggal 28 Oktober [Hari Sumpah Pemuda] dan ini merupakan kegiatan rutin,” ujarnya kepada wartawan di sela-sela acara di area Alun-Alun Kidul Boyolali, Selasa (25/10/2022).

Supana menjelaskan untuk rute gerak jalan 28K mengambil daerah yang tidak padat lalu lintas. Dimulai dari Alun-Alun Kidul Boyolali, menuju utara boulevard Soekarno kemudian ke kiri menuju Pasar Boyolali.

Setelah sampai Pasar Boyolali kemudian menuju Simpang Lima Boyolali dan belok kiri ke arah Jalan Merapi. Lalu kembali turun lewat Jalan Merbabu dan selanjutnya menuju ke Pasar Sunggingan Boyolali.

Baca juga: Merayakan Bahasa dan Sastra Indonesia

Sesampainya di Pasar Sunggingan, peserta akan diarahkan menuju utara hingga mencapai daerah Ngargosari, Ampel.

Selanjutnya, peserta akan menuju ke arah timur hingga sampai SMAN 2 Boyolali. Lalu dari SMAN 2 Boyolali, peserta menuju ke pertigaan Pasar Mudal, Kecamatan Boyolali dan menuju Taman Tiga Menara Boyolali sekitar Sunggingan.

Peserta lalu akan diarahkan ke timur menuju daerah Singkil, Kecamatan Boyolali dan terus turun sehingga peserta akan menyusuri jalan daerah Metuk dan Kragilan, Kecamatan Mojosongo.

“Dari sana, kami belokkan ke Alun-Alun Lor Boyolali. Kemudian menuju museum [R. Hamong Wardoyo]. Dari museum kami belokkan ke kiri kembali ke boulevard Soekarno dan finish di Alun-Alun Kidul Kompleks Kabupaten Boyolali,” jelasnya.

Lebih lanjut, Supana mengajak para generasi muda untuk selalu mengingat kembali sejarah pada 28 Oktober 1928 menjadi momentum penghantar bangsa menjadi merdeka.

Baca juga: Biografi Mohammad Yamin, Pencetus Rumusan Resolusi Sumpah Pemuda

“Jadi sungguh sangat berarti makna 28 Oktober, dan itu perlu kita semua tanamkan dan wariskan kepada generasi muda Indonesia, khususnya di Boyolali,” kata dia.

Selanjutnya, Supana mengatakan animo masyarakat Boyolali dalam lomba gerak jalan 28 K dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda di Boyolali ini sangat besar. Terbukti dengan ada 41 regu yang bergabung dalam kompetisi tersebut.

Ia menyebutkan ada 24 regu peserta umum dan 17 dari peserta pelajar. Masing-masing kategori akan diambil juara I – III dan total hadiah Rp20 juta.

“Jadi untuk kategori [penilaian] itu keutuhan dan kecepatan. Jadi ketika utuh sampai finish dan waktunya paling pendek, maka itu yang jadi juara,” sebutnya.

Sementara itu, pelatih peserta gerak jalan dari Master Runner Boyolali, Triyono, 47, mengatakan persiapan yang dilakukan timnya telah dilakukan dalam jangka yang panjang.

Baca juga: Soegondo Djojopoespito, Tokoh Dibalik Suksesnya Kongres Pemuda II

“Jadi kami persiapan tidak hanya untuk program gerak jalan ini, tapi sudah rutin jogging dan lari bersama. Kami juga sering ikut lomba-lomba lain,” jelasnya kepada Solopos.com di lokasi pemberangkatan lomba.

Ia menargetkan timnya dapat meraih juara pertama karena timnya telah berpengalam dalam lomba gerak jalan maupun lomba lari.

Triyono mengatakan sebelumnya gerak jalan terpanjang yang diikuti adalah lomba Gerak Jalan 28 K dari Pemkab Boyolali ini, sebelumnya timnya telah mengikuti lomba serupa dengan jarak 10 kilometer.

Selain itu, Triyono mengatakan rata-rata usia anggota timnya masih muda dengan kondisi fit. Ia mengungkapkan rata-rata usia anggota timnya adalah 23 tahun.

“Kami sudah latihan fisik, latihan daya tahan, dan latihan kecepatan juga beberapa kali. Harapannya dengan kegiatan ini semoga kami mendapatkan juara satu dan ini sebagai bukti memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat,” tuturnya.

Baca juga:  Tak Hanya Terdiri atas 3 Poin, Berikut Isi Naskah Putusan Sumpah Pemuda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya