SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

SOLO – Volume sampah di Kota Solo selama libur Natal dan Tahun Baru naik hingga 30 persen. Penyumbang sampah terbesar dari kawasan objek wisata dan bekas perayaan Car Free Night (CFN) pergantian malam Tahun Baru.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Solo Satriyo Teguh Subroto kepada Solopos.com, Rabu (2/1/2013) mengaku kebanjiran sampah selama libur Natal dan bekas perayaan malam pergantian Tahun Baru. Satriyo menyebutkan volume sampah selama libur Natal dan Tahun mencapai 390 ton per harinya. Padahal biasanya jumlah sampah Solo tidak lebih dari 300 ton per hari. “Selama libur panjang Natal dan Tahun Baru ini ada kenaikan sampai 30%,” katanya.

Dia mengatakan kenaikan volume sampah berasal dari sampah rumah tangga dan lain-lain. Contohnya seperti kardus dan bungkus makanan. Dia menuturkan pemasok sampah saat musim libur panjang Natal dan Tahun Baru terbesar berasal dari sampah objek wisata. Sampah di lokasi wisata, naik tajam lantaran dibanjiri pengunjung selama liburan lalu. Objek wisata seperti halnya Taman Satwa Taru Jurug dan Taman Balekambang. Tak hanya dari objek wisata, Satriyo menambahkan pemasok sampah terbesar berasal dari bekas perayaan malam pergantian Tahun Baru di CFN sepanjang kawasan Jalan Slamet Riyadi hingga koridor Jalan Jenderal Sudiman. Volume sampah di sana jauh lebih besar dibanding tempat lain.

Satriyo mengatakan selama libur Natal dan Tahun Baru memberlakukan sistem piket untuk pembersihan sampah. Para petugas pemungut bergiliran untuk melakukan pembersihan sampah di seluruh wilayah Solo. Petugas akan memungut sampah dari masing-masing tempat pembuangan sampah (TPS) dan kemudian dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) Putri Cempo. Dengan demikian tidak terjadi penumpukan sampah di TPS. “Tiap hari satu kali sampah diambil dan dibuang langsung ke TPA. Jadi tidak ada sampah menumpuk dan berserakan di TPS,” ujarnya.

Satriyo mengakui setiap tahun volume sampah yang dihasilkan terus meningkat. Sepanjang 2012, imbuh dia, volume sampah naik tujuh persen dibanding 2011. Diperkirakan, 2013, volume sampah naik hingga 10%. Kenaikan volume sampah dikarenakan banyaknya sampah dari luar daerah masuk ke Kota Solo. “Kenaikan sampah ini menjadi kekhawatiran bagi kami. Mengingat kondisi TPA Putri Cempo sudah overload,” katanya.

Salah satu pemulung sampah Giyarto bersama pemulung lain mengaku sampah Natal dan Tahun Baru membawa berkah. Tidak sedikit pemulung yang memilih tetap bekerja mengais sampah sisa perayaan malam pergantian Tahun Baru. Dia menuturkan volume sampah mulai mengalami peningkatkan sejak beberapa hari terakhir. “Sampahnya banyak kardus dan bekas makanan, lumayan kalau dijual. Kalau libur nanti malah tidak dapat uang,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya