SOLO — Tumpukan sampah material banjir masih menumpuk di Pintu air Putat Pucangsawit. Akibatnya pintu air putat hingga kini masih ditutup.
Koordinator pintu air Joyotakan dan Putat dari Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) Purwoko kepada Solopos.com, Kamis (10/1/2013) mengatakan pintu air Putat masih ditutup mengingat material tumpukan sampah pasca banjir menumpuk di pintu air. Pihaknya khawatir dibukanya pintu air akan berakibat pada tumpukan material sampah akan terbawa ke aliran sungai dalam Kota Solo.
“Pintu air belum kami buka. Bukan hanya karena sampah, tapi ketinggian air juga masih sama antara Sungai Bengawan Solo dengan sungai dalam kota,” katanya.
Dia mengatakan saat ini ketinggian air di pintu air Putat mencapai 2,5 meter. Ketinggian air dinilai masih aman. Dia menuturkan baru akan melakukan pompanisasi air jika ketinggian air dalam kota mencapai 3 meter lebih. Mesin pompa akan langsung dijalankan memompa air keluar ke aliran Sungai Bengawan Solo. Pompanisasi dilakukan hingga ketinggian air dalam batas aman, yakni sekitar 2 meter.
“Kalau sekarang kami pompa akan boros dibahan bakarnya. Untuk satu kali pompa membutuhkan 25 liter solar per jamnya. Jadi kalau air sudah 3 meter baru kami pompa keluar Bengawan,” tuturnya.