SOLOPOS.COM - Ilustrasi Sampah (JIBI/Bisnis/Dok.)

Sampah di Sukoharjo tepatnya di Desa Grogol dinilai kurang terkelola dengan baik. 

Solopos.com, SUKOHARJO – Pengelolaan sampah di badan sungai yang memisahkan Dusun Tegalmangu, Desa Kadokan dan Dusun Tambak, Desa Grogol, Kecamatan Grogol, Sukoharjo dinilai kurang maksimal.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Oleh sebab itu, Pemerintah Desa (Pemdes) Grogol mengancam akan mengambil alih pengelolaan sampah yang kini ditangani perorangan.

Kepala Desa Grogol, Kristin Ary Supadmi, mengatakan tumpukan sampah itu makin menggunung menutup badan sungai.

“Saya sudah kerap mendapat protes dari warga Desa Kadokan yang keberatan dengan keberadaan pembuangan sampah itu,” ujar Kristin saat ditemui di kantornya, Rabu (22/4/2015).

Kristin menuding pengelola sampah kurang transparan dalam pengelolaan sampah.

Menanggapi hal itu, Sutarto, warga yang mengelola sampah secara pribadi itu membantah tidak transparan dalam memberikan laporan keuangan.

Menurutnya, laporan keuangan selalu disampaikan kepada petugas dari Pemdes Grogol ketika ingin menagih pemasukan untuk kas desa senilai Rp50.000/bulan.

Sutarto juga tidak keberatan jika pengelolaan sampah diambil alih Pemdes Grogol.

“Saya sendiri juga sudah jenuh mendapat protes dari warga. Memang lebih baik pengelolaan sampah itu dikelola oleh Pemdes Grogol, bukan perorangan seperti saya,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya