Samuel Wattimena Ajak Pelaku UKM Manfaatkan SIEM 2012

JIBI/SOLOPOS?Arif Fajar S DIALOG KREATIF-Perancan busana kenamaan Samuel Wattimena (kiri) menularkan ilmunya kepada para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di Kota Solo dalam dialog kreatif menyambut gelaran SIEM 2012 di Griya SOLOPOS, Jalan Adi Sucipto No 190 Solo, Selasa (28/2/2012).

SOLO-Perancang busana kenamaan Samuel Wattimena ingin ada usulan baru berupa produk ethnik termasuk batik yang bisa menjadi identitas baru bagi Kota Solo.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Hal itu disampaikan Samuel Wattimena saat menggelar dialog kreatit bersama pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) Kota Solo yang digagas Tim Produksi Solo International Ethnic Music (SIEM) 2012, di
Griya SOLOPOS, Jalan Adi Sucipto No 190 Solo, Selasa (28/2/2012).

Menurut Samuel, saat ini batik hanya dipandang sebagai sebuah produk tekstil semata. Hal ini patut disayangkan, karena batik itu sangat terbuka dan bisa menjadi media menuangkan ekspresi.

“Batik itu sangat terbuka, banyak motif batik yang mengekspresikan suatu era. Seperti era kompeni yang menggambarkan era tertentu. Namun saat ini belum lagi ada motif yang menjadi ciri suatu era. Pelaku usaha hanya sebatas menyambung motif layaknya sebuah produk dari kain perca,” ungkap Samuel.

Karenanya di ajang SIEM 2012 ini, Samuel berharap pelaku UKM di Kota Solo bisa memanfaatkannya dengan memberikan suatu usulan baru bagi produk etnik dengan melakukan perubahan pada warna atau komposisi motif.

“Jadi mari para pelaku UKM bisa membuat suatu perubahan pada produknya. Yang paling aman adalah dengan memberikan bahan bantu seperti bordir,” ujar Samuel memberikan trik jualannya. JIBI/SOLOPOS/Arif Fajar S