SOLOPOS.COM - Mobil dinas Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka diparkir di Jl. A. Yani, sekitar lokasi proyek viaduk Gilingan, Solo, Rabu (26/4/2023) petang. (Espos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO — Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno turut mengomentari polemik tarif parkir nuthuk di dekat Masjid Raya Sheikh Zayed, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo dengan meminta adanya sanksi tegas.

Sandi juga mendukung Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meninggalkan mobil dinasnya di lokasi itu agar menjadi pembelajaran semua pihak saling.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Saya sampaikan mau naik mobil dinasnya Pak Wali ternyata lagi di parkir di dekat Masjid Raya Sheikh Zayed karena ada salah satu inovasi, kehadiran itu [mobil dinas di wilayah bermasalah] dengan parkir di situ,” kata dia kepada Solopos.com di ISI Surakarta.

Menurut Sandi, Gibran memiliki kemampuan berinovasi menghadirkan supervisi dan regulasi dengan gaya meninggalkan mobil dinasnya di lokasi yang dianggap bermasalah. Kepemimpinan orang muda/milenial sangat menentukan pendekatan masalah terkait.

“Kalau kita kerasin tanpa memberikan alasan akhirnya ada penolakan. Ada pengertian dengan pendekatan humanis tentunya menyentuh jati dirinya dia karena dia ingin kotanya maju pasti masyarakat akan mendukung,” ujarnya.

Sandi menjelaskan pengalamannya ketika menjadi Wakil Gubernur Jakarta pernah mendapati masalah yang serupa yang dialami Gibran. Sandi datang menemui warga dan masyarakat mendukungnya.

“Jadi untuk parkir liar, dan kegiatan-kegiatan melanggar hukum [tarif parkir di luar ketentuan/nuthuk] semua pihak saling mengingatkan dan harus ada sanksi tegas,” jelasnya.

Adapun Gibran kembali memarkirkan mobil dinasnya di sekitar lokasi yang bermasalah di sekitar Viaduk Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo, Rabu (26/4/2023) petang. Mobil itu belum dipindah sampai, Sabtu (29/4/2023).

Gibran mengatakan meninggalkan mobilnya karena mengarahkan pengunjung Masjid Raya Sheikh Zayed melewati lokasi proyek pembangunan Viaduk Gilingan dan ada kejadian nuthuk parkir di barat persimpangan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo.

“Itu juga nanti saya selesaikan satu per satu ya. Saya tahu kok. Warga juga inisiati menjadi juru parkir kan ada aturannya ada karcis biar warga juga nyaman. Kasian niatnya pengunjung mau ibadah malah di itu ya,” ujarnya, Sabtu.

Salah satu juru parkir sekitar Viaduk Gilingan, Tommy, 23, pernah mendapati sejumlah pengguna kantong parkir jadi korban nuthuk tarif parkir belum lama ini. Tarif parkir mencapai Rp50.000 sampai Rp100.000.

Tommy merupakan juru parkir yang mengelola kantong parkir di barat Viaduk Gilingan, Solo. Sementara korban nuthuk parkir itu memarkirkan kendaraan di barat pertigaan Gilingan.

Dia mengatakan korban pertama merupakan pengemudi mobil Elf yang ditarik Rp50.000. Tommy yang mendapati kejadian itu membantu memintakan Rp20.000 dari Rp50.000 yang telah diserahkan korban kepada juru parkir itu.

Selanjutnya ada bus yang ditarik Rp100.000 oleh juru parkir di lokasi yang sama. Dia mengklaim orang yang mengelola parkir itu beraktivitas baru-baru ini.

“Mereka bilang parkir di sini sudah penuh. Mereka menjebak, padahal sini masih kosong,” jelasnya. Dia mengimbau warga yang mendapati jukir nuthuk tarif parkir untuk lapor Pemkot Solo dengan keterangan lengkap serta foto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya