Soloraya
Selasa, 8 September 2015 - 01:10 WIB

SANITASI LINGKUNGAN : Kerahkan Babinsa, Kodim Sukoharjo Bangun 280 Jamban

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Personel Kodim 0726/Sukoharjo melintasi ratusan kloset jongkok di halaman Makodim, Senin (7/9). Kloset-kloset itu akan diberikan kepada warga dalam program jambanisasi. (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Sanitasi lingkungan di Sukoharjo berupa jamban akan dibangun oleh Babinsa.

Solopos.com, SUKOHARJO — Kodim 0726/Sukoharjo mengerahkan Bintara Pembina Desa (Babinsa) untuk membantu warga membuat jamban sejak Agustus lalu. Kodim menargetkan bisa membuatkan 280 jamban pada tahun ini.

Advertisement

Dandim 0726/Sukoharjo, Letkol (Inf) Riyanto, secara simbolis menyerahkan bantuan kloset jongkok kepada warga yang belum memiliki jamban. Acara penyerahan berlangsung di Makodim, Senin (7/9/2015).

Program jambanisasi itu sebagai simbol komitmen Kodim mendukung gerakan satu juta jamban Indonesia sehat. Riyanto menyampaikan pembuatan jamban bagi warga dimulai Agustus lalu. Sampai saat ini sudah ada 75 jamban yang dibuat. Kodim akan menyelesaikan pembuatan jamban bagi 183 keluarga di 12 kecamatan.

Namun, program tersebut tak akan berhenti sampai di situ. Riyanto sudah melobi sejumlah pelaku usaha, seperti PT Sritex, Batik Keris, Tyfountex, Hartono Mall, agar ikut mendukung program tersebut. Hasilnya, mereka antusias membantu dengan memberikan dana.

Advertisement

Dana itu telah dibelikan 97 buah kloset. Kloset itu akan digunakan untuk mendukung pembuatan jamban sehingga jamban yang akan dibuat totalnya 280 buah.

Anggaran pembuatan satu jamban hanya dipatok Rp180.000. Secara rasional dana itu tak akan cukup untuk membangun jamban karena banyak material yang harus dibeli. Oleh karena itu, Babinsa dikerahkan untuk mengoordinasi warga agar bersedia bergotong royong menolong warga yang belum memiliki jamban.

Dia mengapresiasi para Babinsa yang telah melaksanakan tugas dengan baik sehingga 75 jamban telah terbangun. “Harapan terbesar kami agar tidak ada lagi warga yang BAB [buang air besar] sembarangan. Saya lihat masih banyak warga, terutama warga di tepi sungai yang BAB di sungai. Itu kan tidak sehat,” kata dia.

Advertisement

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo, Guntur Subiyantoro, menginformasikan ada lebih dari 16.000 keluarga di 12 kecamatan di Sukoharjo yag masih BAB sembarangan karena tak memiliki jamban. Dia berterima kasih kepada Kodim yang ikut mendukung jambanisasi yang sebenarnya merupakan program DKK.

Dia iri dengan keberhasilan Kodim mengajak turut serta para pelaku usaha. DKK selalu menghadapi kendala saat melakukan hal serupa. “Semoga mereka mau membantu bukan karena senjata para tentara,” kelakar Guntur.

Wardi, 55, warga Kemasan, Polokarto, Sukoharjo, mengaku belum memiliki jamban. Sejak menempati rumah 30 tahun lalu, dia selalu menumpang BAB di jamban rumah orang tuanya. Dia tak membangun jamban karena tak memiliki biaya. Hadi sangat senang tak lama lagi mempunyai jamban yang dibuat para tentara.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif