Solopos.com, SRAGEN – Sebagian warga Desa Jekawal, Kecamatan Tangen, Sragen, belum memiliki sarana mandi cuci kakus (MCK) yang memenuhi syarat kesehatan.
Sebanyak 40% dari 963 kepala keluarga (KK) atau 385 KK di Jekawal masih buang air besar (BAB) di pekarangan rumah mereka.
Kepala Desa (Kades) Jekawal, Sutardi, mengatakan sebagian besar warga hanya membuat sekat sederhana dengan anyaman bambu untuk menutupi lokasi atau lubang pembuangan hajat di pekarangan rumah masing-masing.
“Kami lebih sering menyebut lubang pembungan hajat itu WC Blung. Jadi memang warga Jekawal masih banyak yang belum memiliki fasilitas MCK [mandi cuci kakus] yang sehat. Di WC Blung, kotoran langsung masuk tanah,” kata Sutardi saat dijumpai