SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka berfoto bersama pelajar dan warga dalam acara Sanja Warga di Taman Pracima kompleks Pura Mangkunegaran Solo, Jumat (23/12/2022). (Solopos/Putut Hartanto).

Solopos.com, SOLO — Acara Sanja Warga Tak Sekadar Membangun Citra Kota yang digelar Pemkot Solo di Taman Pracima Kompleks Pura Mangkunegaran, Jumat (23/12/2022) malam, melahirkan satu semangat dan harapan baru terhadap kota ini menyambut datangnya tahun 2023.

Malam itu diluncurkan maskot baru Kota Solo, logo baru Solo The Spirit Of Java, dan logo HUT ke-278 Solo. Dalam acara yang dihadiri ratusan stakeholder Kota Solo itu juga diluncurkan buku Geliat Solo di Tangan Gibran Wali Kota Karbitan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Pemerhati Pembangunan Citra Kota, Irfan Sutikno, dalam paparannya mengapresiasi desain maskot dan logo baru yang diluncurkan. Sebab desain maskot dan logo-logo itu mampu keluar dari kesan formalistik serta konservatif.

Kesan itu biasanya muncul dari desain logo dan maskot yang diusung institusi pemerintahan. “Mas Gibran saat kami sodori beberapa konsep logo dan maskot, justru memilih desain atau konsep progresif, sifatnya fun,” ujarnya dalam acara Sanja Warga di Taman Pracima, Solo, itu.

Walau terkesan jenaka atau tidak serius, Irfan menilai Gibran dan Pemkot Solo telah mematahkan asumsi yang selama ini berkembang terkait desain maskot dan logo itu. “Secara pribadi saya katakan desain ini bagus,” imbuh dia.

Baca Juga: Kata Warga soal Pembangunan Solo di Tangan Gibran: Wisata Berkembang Pesat

Menurut Irfan, sebuah kekuatan terletak pada perbedaannya, bukan keseragaman. Dengan memilih desain maskot dan logo yang tidak biasa, Solo telah mencoba keluar dari keseragaman yang selama ini menjebak institusi pemerintah.

“Ini bukan masalah baik atau buruk. Tapi bagaimana menentukan strategi yang punya impact positif untuk kota. Dengan pemilihan konsep desain progresif, saya pikir itu akan lebih mempunyai impact yang lebih bagus,” tambah dia.

Bantuan Hibah dari UEA

Dalam bahasa yang lain, Irfan menjelaskan konsep dan desain logo maupun maskot baru Solo yang diluncurkan di acara Sanja Warga tersebut lebih mempunyai point of view atau daya tarik. Kondisi itu terjadi tidak lepas dari sosok Gibran yang masih muda dan progresif dalam berpikir.

Baca Juga: Gibran soal Buku Pembangunan Solo oleh Wali Kota Karbitan: Judulnya Nendang!

“Kebetulan Mas Gibran anak muda. Jadi bisa memerdekakan diri dari pikiran yang mengungkung agar tak terjebak ke hal-hal biasa. Jadi tidak harus terkungkung pada persoalan, tapi harus bisa melompat seperti seekor katak,” tegas dia.

Sedangkan Gibran saat acara Sanja Warga dan peluncuran maskot maupun logo baru mengakui masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus dikerjakan untuk Kota Solo. Salah satunya persoalan banjir yang nyatanya masih terjadi saat ini.

Selain itu dia juga ingin menuntaskan persoalan rumah tidak layak huni dengan program rehabilitasi. Untuk itu, Gibran bertolak ke Uni Emirat Arab (UEA) untuk menerima bantuan dana hibah yang akan dipakai untuk program di Solo.

Baca Juga: Bikin Penasaran, Buku Gibran Wali Kota Karbitan Dirilis Besok di Taman Pracima

Gibran pun mengungkapkan kabar menggembirakan terkait kepastian pemberian dana hibah untuk Solo. “Saya pikir saya masih harus paparan dan sebagainya. Ternyata tidak. Saya tinggal tanda tangan saja ternyata,” urai dia.

Dengan pemberian bantuan dana hibah tersebut, Gibran menegaskan banyak program atau kegiatan yang bisa dijalankan. Seperti perbaikan ruas-ruas jalan kampung, penanganan stunting, serta pengadaan alat kesehatan.
Program-program di bidang kesehatan dan pendidikan juga akan disentuh menggunakan bantuan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya