Solopos.com, SRAGEN — Hujan yang mengguyur Sragen sejak Jumat (1/12/2023) siang hingga malam hari tak menyurutkan warga untuk menghadiri Konser dan Ngaji Bareng Gus Miftah dan Denny Caknan di Lapangan Nguwer, Sidoharjo, Sragen.
Konser Indonesia Maju itu dibanjiri ribuan orang penonton dari berbagai daerah di wilayah Sragen, Ngawi, Karanganyar, dan sekitarnya. Konser tersebut dihadiri Wali Kota Solo yang juga calon wakil presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka meski hadirnya sudah cukup malam sekitar pukul 22.15 WIB.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Bupati Kendal Dico Mahtado Ganinduto yang lebih dulu di lokasi konser menyambut kedatangan sahabatnya yang meluangkan waktu hadir ke Sragen setelah lawatan politiknya di Jakarta. Sebelum ke lokasi konser, Gibran mampir dulu ke kediaman Ketua Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sragen K.H. Sriyanto meskipun hanya 30 menit.
Meskipun mengundang ketua, sekretaris, dan bendahara (KSB) partai politik anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) pengusung calon presiden (capres) Prabowo Subianto dan cawapres Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran), panitia penyelenggara menyatakan konser tersebut tidak dalam rangka berkampanye tetapi untuk menghibur warga Bumi Sukowati. Dalam kesempatan itu Gibran memborong makanan dan minuman milik pedagang keliling hampir senilai Rp20 juta.
Ketua Penyelenggara Konsel Indonesia Maju, Pulung Agung Dinugraha, saat ditemui wartawan, Jumat malam, mengatakan konser ini merupakan kegiatan bersama Gus Miftah dan Denny Caknan, tidak ada unsur kampanye. Pulung menyatakan konser ini murni benar-benar untuk memberikan hiburan kepada warga Sragen karena sebelumnya Gus Miftah berjanji akan datangkan Denny Caknan ke Sragen.
“Mas Gibran datang ya, itu sebagai tamu undangan saja malam ini. Konser ini rencananya digelar di 20 kabupaten/kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sragen ini merupakan daerah keenam yang ditempati untuk Konser Indonesia Maju, November lalu ada lima lokasi. Setelah Sragen nanti ke Bantul, Semarang dan Solo dan akhir Desember nanti ke Rembang,” ujarnya.
Saat ditanya nama konser Indonesia Maju yang seperti nama KIM, Pulung menjawab konser ini memang namanya mirip. Yang menamakan Konser Indonesia Maju itu, ujar dia, Gus Miftah. Selama konser, Denny Caknan menyanyikan 10 lagu sedangkan pengajian Gus Miftah berjalan selama 45-60 menit.
“Konser sebelumnya itu penontonnya sampai 25.000 orang. Kebetulan Sragen diguyur hujan hingga malam, penontonnya tetap banyak mencapai 10.000 orang. Meskipun diguyur hujan antusiasme warga Sragen luar biasa,” klaim dia.
Pulung mengakui selain mengundang Gibran, ada Bupati Kendal Dico Mahtado Ganinduto yang memang mendampingi Gus Miftah selama kegiatan konser. Dia menerangkan kalau Gibran tentatif karena memiliki kesibukan sebagai Wali Kota Solo dan saat week end biasanya datang seperti Jumat malam.
“Partai politik anggota KIM juga diundang. Di kota-kota lokasi konser, kami mengundang KSB parpol anggota KIM karena namanya juga sobat. Tadi Mas Gibran tidak menyampaikan apa-apa hanya sekadang menyapa saja. Sedangkan Gus Miftah menekankan pemilu yang damai dan tidak saling menjelek-jelekan. Yang santun saja dan enjoy,” ujarnya.
Pulung mengungkapkan Gibran sempat memborong es teh, air mineral, dan cemilan yang merupakan dagangan usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang dijajakan keliling saat konser. Dia mengungkapkan untuk beli dagangan pedagang keliling itu habis Rp20 juta.
Minuman itu pun, kata dia, dibagikan ke penonton karena intinya menyenangkan masyarakat saja. “Karena hujan terus dan dagangan mungkin belum laku makanya dibeli Mas Gibran,” katanya.
Ketua DPC Partai Gerindra Sragen, Wahyu Dwi Setyaningrum, hadir bersama para pimpinan parpol lainnya. Wahyu mengatakan antusias masyarakat Sragen dalam Konser Indonesia Maju luar biasa dan seluruh lapangan sampai ke jalan sampai penuh.
“Ini luar biasa. Padahal tadi sudah pesimitis karena hujan tetapi antusias masyarakat di luar perkiraan. Ini pemilu yang damai tidak saling menjatuhkan karena ini pemilu yang happy-happy saja. Yang namanya pesta demokrasi itu kan harus happy. Ya, konser ini hiburan di tengah pesta itu,” ujarnya.
Wahyu menerangkan Gibran yang memborong es teh dan minuman lainnya itu wujud kepedulian Gibran kepada rakyat kecil, khususnya UMKM. “Ya, mungkin tadi hujan, banyak UMKM yang tidak laku sehingga ada perhatian dari Mas Gibran,” katanya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
