SOLOPOS.COM - Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Solo, Achmad Sapari, saat diwawancara wartawan, Minggu (31/3/2024) malam. (Solopos.com/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO—Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Solo, Achmad Sapari, mengaku didorong untuk maju sebagai Cawali-Cawawali Solo 2024.

Dorongan tersebut menurut dia datang dari petinggi Muhammadiyah Solo. Sebab Achmad Sapari juga merupakan pengurus organisasi tersebut.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Saya sama tokoh Muhammadiyah disuruh maju,” ujar dia saat diwawancara awak media, Minggu (31/3/2024) malam. Ditanya siapa tokoh Muhammadiyah yang mendorongnya untuk maju, menurut Sapari, Ketua PDM Solo, Anwar Sholeh.

Sapari menyatakan dirinya merupakan pengurus di Muhammadiyah Solo. Bahkan banyak jabatan yang dia pegang. Perihal dorongan maju Cawali-Cawawali Solo, Sapari mengatakan, dirinya diminta berpasangan dengan Joko Riyanto.

Baik Sapari maupun Joko Riyanto sama-sama figur dari Muhammadiyah Solo. Ketika mendapat dorongan agar maju ke eksekutif Solo, Sapari menyatakan akan melihat peluang terlebih dulu. “Saya jawab lihat potensi,” terang dia.

Dalam menanggapi dorongan tersebut dia mengakui tidak bisa gegabah. Sebab untuk bisa maju sebagai Cawali-Cawawali Solo 2024, PAN harus berkoalisi dengan parpol lain. Jumlah kursi PAN di DPRD Solo belum cukup mengusung calon.

“Otomatis saya harus mencari koalisi partai lain kan, karena minimal sembilan kursi DPRD Solo untuk bisa mengusung calon sendiri,” tegas dia. Walau diakui Sapari ada opsi lain, yaitu maju melalui jalur perseorangan atau independen.

Untuk menuju ke sana Muhammadiyah mesti mendukung dengan bukti dukungan 40.000 Kartu Tanda Penduduk (KTP) Solo. “Kalau maju independen KTP harus 40.000. Warga Muhammadiyah Solo bisa jika segitu,” sambung dia.

Disinggung kecenderungan sikap anggota organisasi yang tidak satu suara dalam urusan politik, Sapari tidak menampik hal itu. Tapi dia optimistis ketika Muhammadiyah sudah mengusung Cawali-Cawawali Solo, situasinya beda.

“Nek sudah mengusung Cawali-Cawawali, nanti warga Muhammadiyah pasti kembali ke induknya. Semua jadi satu,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya