Soloraya
Rabu, 12 Juni 2024 - 17:18 WIB

Sapi Kurban Meningkat, RPH Jagalan Reparasi Alat dan Siapkan Dokter Hewan

Ahmad Kurnia Sidik  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Solo tetap menggunakan mekanisme pengecekan hewan yang sama dengan sebelumnya di tengah mencuatnya kasus antraks. (Solopos.com/Ahmad Kurnia Sidik)

Solopos.com, SOLO–Seiring meningkatnya pemotongan hewan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Jagalan, Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (Dispangtan) Solo mereparasi seluruh alat yang digunakan di RPH Jagalan.

Kepala UPTD RPH Jagalan, Abdul Aziz menyampaikan bahwa terjadi peningkatan signifikan permintaan pemotongan hewan saat Hari Raya Iduladha 2024 ini dibandingkan dengan tahun lalu maupun hari-hari biasanya.

Advertisement

“Tahun lalu, pemotongan di sini [RPH Jagalan] untuk Iduladha sebanyak 58 ekor sapi, dan terjadi peningkatan lumayan banyak pada tahun ini sekitar 70 ekor sapi,” ungkap Abdul Aziz saat ditemui Solopos.com di kantornya, Rabu (12/6/2024) pagi.

Sementara, untuk jumlah pemotongan sapi pada hari biasanya sekitar 8-12 ekor sapi per hari. Karena itu, lanjut dia, pihaknya melakukan pengecekan ulang untuk kemudian mereparasi seluruh peralatan yang digunakan, mulai pisau-pisau pemotong hewan dengan beragam ukurannya hingga katrol-katrol yang digunakan untuk menggantung daging-daging hasil sembelihan. Tak luput, kandang penampungan hewan sementara juga ditata ulang selain dicek lebih detail kebersihannya.

Advertisement

Sementara, untuk jumlah pemotongan sapi pada hari biasanya sekitar 8-12 ekor sapi per hari. Karena itu, lanjut dia, pihaknya melakukan pengecekan ulang untuk kemudian mereparasi seluruh peralatan yang digunakan, mulai pisau-pisau pemotong hewan dengan beragam ukurannya hingga katrol-katrol yang digunakan untuk menggantung daging-daging hasil sembelihan. Tak luput, kandang penampungan hewan sementara juga ditata ulang selain dicek lebih detail kebersihannya.

Persiapan lain yang juga akan dilakukan oleh UPTD RPH Jagalan Dispangtan Solo ialah menyediakan satu dokter hewan selama musim kurban mendatang. Tujuannya ialah untuk mengawal serta mengecek kondisi kesehatan hewan sebelum disembelih serta sesudahnya.

“Kami akan cek setiap sapi yang akan disembelih. Kalau dianggap sehat dan layak maka lanjut akan disembelih sapinya, kalau tidak ya harus dikembalikan ke pemilik. Setelah disembelih, kami lakukan cek ulang untuk memeriksa jeroannya, apakah layak atau tidak, sebelum didistribusikan lebih lanjut,” ungkap Abdul Aziz.

Advertisement

“Untuk sementara yang baru didaftarkan ke kami baru 19 ekor. Tahun lalu, Masjid Zayed menyembelihkan [sapi kurban] di sini hanya 7 ekor,” kata dia.

Penyembelihan sapi kurban dari Masjid Sheikh Zayed itu rencana dilakukan selama dua hari, yakni pada 18-19 Juni 2024. Hal tersebut dilakukan, menurut Abdul Aziz, karena pengalaman tahun lalu yang memakan waktu cukup lama apalagi juga mengingat masih adanya proses distribusi setelah hewan kurban tersebut disembelih.

Di waktu yang berbeda, Direktur Operasional Masjid Sheikh Zayed, Munajat, menyampaikan bahwa pihaknya pada Hari Raya Iduladha tahun ini akan menyembelih sebanyak 22 ekor sapi yang masing-masing berat minimalnya 500 kilogram.

Advertisement

“Sebanyak 21 sapi itu hadiah dari Zayed Foundation Uni Emirat Arab dan seekor sapi dari Presiden Joko Widodo,” ungkap Munajat saat jumpa pers terkait Hari Raya Iduladha di Masjid Sheikh Zayed beberapa waktu lalu.

Munajat juga menyampaikan jumlah yang cukup banyak itu masih memiliki kemungkinan untuk bertambah lagi.

Saat Solopos.com, coba konfirmasi jumlah tersebut ke Abdul Aziz, ia menyampaikan hingga saat ini yang didaftarkan berjumlah 19 ekor sapi.

Advertisement

“Yang baru masuk ke kami baru segitu [19 ekor sapi]. Mungkin yang lainnya tidak disembelih di sini, tapi langsung dibagikan ke masjid-masjid sekitarnya,” pungkas Abdul Aziz.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif