SOLOPOS.COM - Ilustrasi kulit sapi yang terserang LSD. (bbvetwates.ditjenpkh.pertanian.go.id).

Solopos.com, KARANGANYAR — Kasus lumpy skin disease (LSD) yang menyerang sapi di Kabupaten Karanganyar terus bertambah. Sedikitnya 9 ekor sapi kini terserang LSD. Di temuan pertama, tercatat enam ekor sapi di Gondangrejo terjangkit virus LSD tersebut.

Kepala Bidang (Kabid) Peternakan Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (Dispertan PP) Karanganyar, Heri Sulistyo, mengatakan penyebaran virus LSD cukup cepat. Virus ini terbawa serangga carrier seperti lalat dan nyamuk. Peternak harus menjaga kebersihan kandang agar ternak terhindar dari penyakit LSD.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Sekarang sudah ada 9 sapi yang positif LSD. Pengambilan sampel terhadap hewan ternak yang diindikasi terjangkit virus LSD juga sudah dilakukan. Tinggal menunggu hasilnya,” Kata Heri tanpa merinci lebih jauh berapa sampel yang dibawa untuk uji laboratorium, Jumat (20/1/2023).

Pemkab Karanganyar saat ini tengah menunggu distribsi vaksin LSD dari pemerintah pusat. Sebelumnya Pemkab telah mengajukan permohonan vaksin LSD untuk ternak sapi di Karanganyar.

Jumlah permohonan vaksin yang diajukan mencapai ribuan dosis. Namun Dispertan PP belum mengetahui berapa dosis vaksin LSD yang akan diterima. Ketersediaan vaksin LSD masih terkendala karena masih didatangkan dari luar negeri.

“Kita tinggal menunggu dari sana berapa dapatnya. Vaksinnya kan dari luar negeri, Mesir dan Afrika,” jelas Heri.

Lebih lanjut, dia mengatakan ciri-ciri hewan ternak terindikasi terkena virus LSD itu ada bentolan pada bagian kulit hewan. Kemudian apabila bentolan itu pecah akan keluar nanah dan darah. Sejumlah ternak yang terjangkit LSD kini telah diisolasi guna menghindari penularan serta mendapatkan penanganan lebih lanjut dari petugas.

Para peternak juga diminta untuk memperhatikan makanan yang diberikan kepada hewan ternak. Alangkah baiknya, peternak memberikan makanan bervitamin kepada setiap ternak untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Pakan ternak yang sudah difermentasi juga diklaim mampu meningkatkan daya imunitas. Peternak juga bisa memberi jamu jahe, kunir, laos, dan temu lawak. “Kalau perlu lakukan pengasapan supaya mengusir serangga. Usahakan obat fogging dan asapnya jauh dari pakan ternak,” katanya.

Di Jawa Tengah, kasus LSD menjadi perhatian serius Pemprov. Kasus tersebut kini hampir merata ditemukan di seluruh daerah di Jateng. Pemerintah disebut Heri serius menangani wabah LSD sehingga menerjunkan petugas ke koloni ternak.

Ia juga menyarankan peternak jangan menjual sapi apabila terindikasi sakit. Sapi yang sakit harus dipulihkan dulu baik dengan pengobatan modern maupun tradisional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya