SOLOPOS.COM - Ilustrasi Lapangan Golf (Dok/JIBI/Solopos)

Sarana olah raga Sragenberupa lapangan golf terbesar di Soloraya menunggu pembebasan tanah.

Solopos.com, SRAGEN Sarana olah raga berupa lapangan golf terbesar di Soloraya seluas 100 hektare akan dibangun di Desa Keden, Kecamatan Kalijambe, Sragen. Lapangan tersebut akan dibangun oleh investor lokal Sragen.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Penjelasan tersebut disampaikan Kepala Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPTPM) Sragen, Tugiyono. “Calon investor sudah konsultasi dengan kami tahun lalu. Bila jadi masuk, lapangan golf ini bisa jadi yang terluas di Soloraya karena mempunyai luas 100 hektare,” ujar dia terkait sarana olah raga golf, Senin (9/3/2015).

Tugiyono menjelaskan sejauh ini investor belum mengajukan permohonan izin kepada BPTPM Sragen. Kabarnya, kata dia, calon investor masih fokus pada pembebasan lahan.

Tugiyono mengatakan lahan yang diproyeksikan menjadi lapangan golf berada di sekitar Keden. Menurut dia lahan tersebut cukup dekat dengan Museum Sangiran di Desa Krikilan.

Selain itu, lokasi cukup dekat dengan wilayah Kabupaten Karanganyar dan Boyolali. Keberadaan Museum Sangiran dan Jl. Solo-Purwodadi dinilai menjadi daya tarik investor. Apalagi, Tugiyono menjelaskan, interchange jalan Tol Solo Kertosono (Soker) akan dibuat di Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar. “Keberadaan interchange ini juga penting,” imbuh dia.

Tugiyono menerangkan calon investor tidak hanya akan membuat lapangan golf di Kalijambe. Rencananya lapangan tersebut akan dilengkapi sejumlah fasilitas penunjang kegiatan. Salah satunya penginapan bagi para tamu yang akan bermain golf. “Nanti arahnya jadi tempat olah raga dan wisata terintegrasi karena ada sarana penunjang lain,” tutur dia.

Di sisi lain Tugiyono berharap kehadiran lapangan golf di Kalijambe akan berdampak sistemik terhadap pembangunan dan peningkatan strata ekonomi masyarakat setempat.

Dia berharap pengelola lapangan mengutamakan tenaga kerja (naker) dari masyarakat setempat. “Investor kami minta menyedot tanaga kerja dari sekitar lapangan,” kata dia.

Tugiyono juga berharap masyarakat dapat memanfaatkan kehadiran lapangan golf dengan membuka sejumlah usaha, seperti warung makan, atau peralatan golf.

Terpisah, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sragen, Simon Nugroho mengatakan lahan yang diproyeksikan menjadi lapangan golf berupa tegalan.

Dari aspek rencana tata ruang, menurut dia, tidak ada masalah dengan rencana pembangunan sarana olah raga lapangan golf. Dia mempertanyakan sejauh mana keseriusan calon investor terhadap rencana itu. Menurut Simon, rencana pembangunan lapangan golf sudah mencuat sekitar empat tahun lalu. “Sampai saat ini calon investor belum bertemu dengan kami,” ujara dia.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya