Soloraya
Jumat, 6 Januari 2012 - 16:30 WIB

Sarana Pendidikan Gagal Lelang, DPRD Tegur Disdik

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

KLATEN – Komisi IV DPRD Klaten memperingatkan Dinas Pendidikan setempat segera melaksanakan proyek pengadaan sarana penunjang peningkatan mutu pendidikan dari dana alokasi khusus (DAK) 2010 dan 2011 pada awal tahun ini.

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

Advertisement
Ketua Komisi IV DPRD Klaten, Yoga Hardaya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Jumat (6/1/2012), menyesalkan belum terealisasinya penggunaan dana senilai Rp 23 miliar yang terdiri atas Rp 8 miliar dari DAK 2010 dan Rp 15 miliar dari DAK 2011. ”Juklak (petunjuk pelaksanaan-red) dan Juknis (petunjuk teknis-red) sudah turun. Pelaksanaan lelang harus dimulai lagi di awal tahun 2012. Jangan sampai proyek ini menumpuk di akhir tahun karena Disdik juga harus melaksanakan program DAK 2012,” tandas politisi dari Partai Golkar ini.

Yoga menjelaskan, keterlambatan pengadaan sarana penunjang peningkatan mutu pendidikan melalui dana DAK 2010 dan 2011 lalu disebabkan gagalnya proses lelang. Keterlambatan turunnya Juknis juga mengakibatkan pelaksanaan lelang molor. ”Sebenarnya lelang sudah beberapa kali digelar. Namun karena terjadi sanggah banding terus menerus sehingga mengakibatkan proses lelang gagal,” terang Yoga.

Alokasi DAK Pendidikan 2012, kata Yoga, mengalami penurunan dibandingkan tahun 2011. Tahun 2012, DAK Pendidikan mencapai sekitar Rp 40 miliar, sementara pada 2011 jumlahnya mencapai sekitar Rp 45 miliar. Dana tersebut sudah termasuk pendampingan senilai 10% dari APBD. “Saya sudah menyampaikan pesan kepada Ketua DPR, Marzuki Alie supaya mendesak pemerintah pusat menurunkan Juknis DAK Pendidikan secepatnya. Kami tidak menginginkan keterlambatan turunnya Juknis seperti tahun-tahun sebelumnya,” kata dia.

Advertisement

Kasi Sarana dan Prasarana Bidang Pendidikan Dasar pada Disdik Klaten, Sudirno menjelaskan, pengadaan sarana bagi sejumlah SMP meliputi pengadaan alat laboratorium, peralatan matematika, peralatan kesenian, peralatan kesehatan, peralatan olahraga, pengadaan buku perpustakaan, pengadaan multimedia, dan pengadaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Sementara pengadaan sarana untuk sejumlah SD meliputi pengadaan alat peraga pendidikan, pengadaan alat elektronik pendidikan, pengadaan buku perpustakaan, pengadaan TIK, dan pengadaan multimedia. “Pengadaan sarana itu otomatis menjadi program luncuran dalam APBD 2012. Kami berharap, proyek ini bisa direalisasikan awal tahun agar tidak mengganggu realisasi DAK tahun 2012,” papar Sudirno.

JIBI/SOLOPOS/Moh Khodiq Duhri

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif