Soloraya
Kamis, 29 Agustus 2013 - 04:14 WIB

SARANA TRANSPORTASI KOTA : Desember, Dishub Bongkar Halte Lama

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Batik Solo Trans (BST) (JIBI/Solopos/Burhan Aris Nugraha)

Solopos.com, SOLO-– Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo melakukan pembongkaran halte bus kota di Solo secara bertahap. Hal itu menjelang diberlakukannya koridor II Batik Solo Trans (BST) pada Desember mendatang.

Kepala Bidang (Kabid) Angkutan Dishubkominfo Solo, Sri Indarjo, mengatakan secara bertahap pihaknya bakal membongkar halte bus kota yang terdapat pada jalur koridor II BST. “Kalau busnya sudah ganti, otomatis kan haltenya tidak digunakan,” jelasnya saat ditemui solopos.com di ruang kerjanya, Rabu (28/8/2013).

Advertisement

Indarjo menjelaskan, desain halte bus kota cenderung pendek tanpa tangga sementara halte BST lebih tinggi sekitar 80 cm. Alhasil, saat BST koridor II dijalankan, sejumlah halte bus kota yang berada di koridor tersebut nganggur lantaran rute bus kota dialihkan pada jalur lain.

Menurutnya, semua halte bus kota bakal dirobohkan dan diganti dengan halte BST secara bertahap menuju operasional BST hingga koridor IX mendatang. “Ada beberapa yang sudah dirobohkan karena sudah tidak layak dan berbahaya bagi pengguna jalan. Kami menggantinya dengan halte BST portabel,” terangnya.

Meski demikian, pihaknya bakal melihat nilai fungsional halte tersebut sebelum benar-benar merobohkannya. Halte bus kota yang bakal dirobohkan pertama yakni yang terdapat pada koridor II antara Gendengan hingga persimpangan Panggung. Pihaknya telah menyiapkan 34 halte portabel cadangan untuk mengganti halte bus kota tersebut. Saat ini halte portabel cadangan berada di PT. Damri.

Advertisement

Sementara pihaknya melakukan perawatan biasa untuk halte-halte yang dikelola pemkot. Sedangkan pemeliharaan halte BST joglo tertutup masih dikelola oleh pihak ketiga yakni PT. Bengawan Solo Trans. “Ada anggaran khusus untuk pemeliharaan halte. Kalau halte bus kota yang masih digunakan sebisa mungkin masih kami rawat,” urainya.

Hingga kini, sebanyak 20 halte bus kota telah dibongkar dan diganti dengan halte BST di Kota Solo. Dari jumlah awal 48 halte, kini hanya tersisa 28 halte bus kota yang identik dengan cat warna biru. Berdasarkan pantauan solopos.com, kondisi halte bus kota cukup memprihatinkan. Cat pada dinding-dinding halte telah mengelupas, bahkan dindingnya dimanfaatkan untuk menempel poster. Sementara atap halte mayoritas telah berlubang.

Seorang warga, Retno Utami, 24, mengatakan prihatin dengan kondisi halte bus kota yang terkesan minim perawatan. Menurutnya, atap halte bus kota banyak yang rusak sehingga berbahaya bagi calon penumpang yang menunggu bus. “Kalau bisa ya dicat biar lebih rapi seperti halte BST,” ujar warga Mojosongo, Jebres, tersebut.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif