Soloraya
Jumat, 20 April 2012 - 15:22 WIB

SARIPETOJO: Pembangunan Hotel Perlu Disinkronkan dengan Arah Pengembangan Kota

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bekas Pabrik Es Sari Petojo (Espos/Agoes Rudianto/dok)

Bekas Pabrik Es Sari Petojo (Espos/Agoes Rudianto/dok)

SOLO--Ekonom Pariwisata Bambang Irawan menilai perlunya sinkronisasi antara rencana pembangunan hotel di lahan eks Pabrik Es Saripetojo dengan arah pengembangan Solo sebagai Kota Meeting Incentive Convention And Exhibition (MICE).

Advertisement

Supaya mendukung pengembangan Solo sebagai Kota MICE, hotel-hotel yang dibangun di Solo harus dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti meeting room berkapasitas hingga 3000 orang. “Hotel tidak selalu identik dengan MICE. Tapi hotel salah satu bagian yang mendukung MICE yakni bila dilengkapi dengan fasilitas pendukungnya,” terang dia saat dihubungi Solopos.com, Jumat (20/4/2012).

Sebagai Kota yang dikembangkan menuju MICE, ke depannya Solo akan menjadi tuan rumah berbagai kegiatan bertaraf internasional. Sehingga butuh infrastruktur pendukung seperti hotel berkaliber internasional.

“Saya juga melihat perlunya sinkronisasi antara rencana pembangunan hotel dengan arah pengembangan pariwisata kota,” imbuhnya. Untuk itu sangat dibutuhkan sebuah forecasting terhadap potensi dan arah pengembangan Solo ke depan.

Advertisement

Bambang melihat sejauh ini izin atau proses pembangunan hotel di lahan Saripetojo masih sangat prematur. Hotel bisa benar-benar dibangun bila kemudian didukung perizinan-perizinan lainnya. Seperti analisa mengenai dampak lingkungan (Amdal) dan rencana tata ruang dan wilayah (RTRW).

Termasuk perlu adanya izin atau rekomendasi dari Balai Pelestari Peninggalan Purbakala (BP3). “Saat ini masih sangat prematur, studi awalnya saja belum. Nantinya harus melewati semua karena ini tidak bicara pariwisata saja melainkan multisektor,” tegasnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif