Soloraya
Rabu, 20 Maret 2024 - 16:25 WIB

Sasana Pustaka Keraton Solo Dibuka Kembali, Cek Syarat dan Waktu Bukanya

Ahmad Kurnia Sidik  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - GKR Wandansari (Gusti Moeng) sedang menunjukkan hasil penelitian disertasi di Sasana Pustaka Keraton Solo, Rabu (20/3/2024). Setelah hampir tujuh tahun tutup, kini Sasana Pustaka dibuka kembali, namun hanya untuk kalangan terbatas seperti peneliti sejarah, mahasiswa, dan instansi baik pemerintah maupun swasta yang membutuhkan. (Solopos.com/Ahmad Kurnia Sidik)

Solopos.com, SOLO – Setelah hampir tujuh tahun tutup, Sasana Pustaka Keraton Solo kini kembali dibuka. Para peneliti sejarah, pegiat kebudayaan, maupun mahasiswa bisa mengakses arsip sejarah yang tersimpan di dalamnya.

Sebelumnya, beredar informasi di media sosial X terkait dibukanya kembali Sasana Pustaka Keraton Solo. Akun @adiwisnurtm pada Jumat (8/3/2024) mencuit, “Sekilas info. Perpustakaan Sasana Pustaka, Keraton Surakarta sudah dibuka kembali”. Jumlah penayangan unggahan itu mencapai 10 ribu kali.

Advertisement

Pengageng Sasana Wilapa Keraton Solo, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Wandansari, saat ditemui Solopos.com di Sasana Pustaka, Rabu (20/3/2024) membenarkan informasi tersebut. Ia juga menjelaskan bahwa Sasana Pustaka sudah bisa diakses kembali sejak Desember tahun lalu.

“Saya dan tim mulai masuk sini [mengurus Sasana Pustaka] lagi sejak setahun lalu. Dan mulai mencocokkan katalog dengan naskah yang ada apakah sesuai. Karena sebelum kita masuk banyak [koleksi] yang mbrodoli. Baru selesai [persiapan] akhir tahun lalu, sekitar Desember,” kata dia.

Advertisement

“Saya dan tim mulai masuk sini [mengurus Sasana Pustaka] lagi sejak setahun lalu. Dan mulai mencocokkan katalog dengan naskah yang ada apakah sesuai. Karena sebelum kita masuk banyak [koleksi] yang mbrodoli. Baru selesai [persiapan] akhir tahun lalu, sekitar Desember,” kata dia.

Adapun yang boleh mengakses Sasana Pustaka ini bukan khalayak. Dibatasi hanya untuk para peneliti sejarah, pegiat kebudayaan, mahasiswa yang menyelesaikan tugas akhir, serta instansi-intansi baik pemerintah maupun swasta yang membutuhkan.

Menurut Gusti Moeng, sapaan akrabnya karena sejak pendirian awalnya, Sasana Pustaka memang diperuntukkan bagi kalangan terbatas.

Advertisement

Saat ditanyakan perihal syarat dan prosedur untuk mengakses koleksi Sasana Pustaka, Gusti Moeng menerangkan bahwa harus ada terlebih dahulu surat pengantar dari instansi yang menaungi peneliti yang ditujukan kepada pengurus Sasana Pustaka.

Dalam surat pengantar tersebut disampaikan secara detail penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti.

“Kami juga harus tahu maksudnya para peneliti, karena kami harus mengecek apakah naskah yang akan diteliti tersedia di sini. Khusus untuk mahasiswa sarjana harus ada surat pengantar dari Dekan Fakultasnya,” kata dia.

Advertisement

Setelah surat pengantar disetujui, lanjutnya, para peneliti akan didampingi oleh salah satu pengurus Sasana Pustaka. Sasana Pustaka hanya dibuka selama empat hari dalam sepekan, yaitu Senin hingga Kamis, pukul 10.00 WIB hingga 14.00 WIB.

Sasana Pustaka menyimpan banyak arsip sejarah dengan beragam bentuk, mulai dari manuskrip, buku cetak, koran dan majalah, hingga foto. Kebanyakan dari koleksi tersebut berbahasa Belanda dan Jawa.

Sementara untuk rentang usia koleksi itu, salah satu pengurus Sasana Pustaka, Mulyanto, adalah arsip mulai dari abad ke-17 hingga abad ke-20.

Advertisement

“Ada sekitar seribuan manuskrip yang disimpan di sini. 700-an di antaranya telah kami digitalisasi,” kata dia saat ditemui Solopos.com di Sasana Pustaka, Rabu (20/3/2024).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif