SOLOPOS.COM - KP Dani Nur Adiningrat, Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Surakarta yang juga dipasrahi untuk mengawasi Sasana Pustaka Keraton. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, KP Dani Nur Adiningrat, yang dipercaya untuk mengawasi Sasana Pustaka, tak menampik perpustakaan tersebut tidak bisa diakses selama beberapa tahun terakhir.

Pernyataan tersebut ia sampaikan menanggapi keluhan pegiat sosial Kota Solo, Dani Saptoni, saat diwawancarai Solopos.com, Kamis (17/3/2022). “Kunci [Sasana Pustaka] masih dibawa pengurus yang lama,” ungkap Dani Nur Adiningrat, Kamis malam.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Dani Nur Adiningrat menjelaskan sebelumnya sudah pernah meminta semua kunci akses semua kawasan Keraton yang masih dikunci kepada pengelola lama. Namun hingga sekarang ini kunci Sasana Pustaka belum diberikan.

Baca Juga: Walah, Keraton Solo Punya Harta Tak Ternilai Tapi Enggak Bisa Diakses

“Sampai sekarang kunci Sasana Pustaka belum disampaikan kepada Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun [PB XIII],” katanya. Saat ditanya kunci Sasana Pustaka Keraton Solo dipegang atau dibawa oleh siapa, Dani hanya menjawab pengurus yang lama.

Dani bercerita kepolisian dengan pengawasan dari Keraton Solo sempat melakukan pengecekan ke lokasi tempat penyimpanan dokumen dan arsip bersejarah tersebut.

Hasil pengecekan untuk kepentingan penyelidikan saat itu kondisinya masih baik. Tapi setelah itu kunci dikembalikan lagi ke pengelola lama.

Baca Juga: Mangkubumi Putra PB XIII Ingin Mangkunegaran & Keraton Solo Bersinergi

“Kondisi masih baik dan lain sebagainya. Akan tetapi tetap dikembalikan lagi kuncinya. Maksudnya kami enggak buka, enggak ngowah-owah untuk isinya. Karena saat itu untuk kepentingan penyelidikan, begitu,” terangnya.

Berita Acara Pengecekan

Dani menyatakan akan meminta berita acara isi atau koleksi Sasana Pustaka Keraton Solo ketika nanti kunci sudah diserahkan. Dia akan melibatkan pihak yang mengurusi cagar budaya, kepolisian, dan pihak-pihak untuk meneliti dan mengaudit.

“Kalau kunci dikembalikan, kami minta berita acara yang bisa dipertanggungjawabkan. Kami libatkan cagar budaya, kepolisian, pihak untuk meneliti, mengaudit, apa isinya masih lengkap, kami terima apa saja dan sebagainya,” urainya.

Baca Juga: Tak Terobsesi Jadi Raja, KGPH Mangkubumi Ingin Lestarikan Keraton Solo

Langkah itu, menurut Dani, harus dilakukan lantaran mempertanggungjawabkan koleksi Sasana Pustaka bukan hal yang gampang. Walau dipasrahi Paku Buwono (PB) XIII untuk mengawasi, tapi kunci dipegang masih pengelola lama.

“Sempat pengelola lama menyerahkan kunci kepada seseorang dan mencoba menerobos ke Sasana Pustaka. Tetapi ketika saya [mintai] konfirmasi, kunci itu sudah dikembalikan lagi. Kami tidak mau disalahkan,” tegasnya.

Baca Juga: Arsitek Keraton Solo dan Jogja Ternyata Sama, Siapa?

Seperti diberitakan sebelumnya, pegiat sejarah yang juga Ketua Solo Societeit, Dani Saptoni, menyayangkan tertutupnya Sasana Pustaka Keraton Solo selama beberapa tahun terakhir.

Padahal tempat itu merupakan perpustakaan yang menyimpan banyak sekali dokumen, arsip dan manuskrip sejarah panjang perjalanan bangsa Indonesia. Dani menyebut itu sebagai harta Keraton yang tak ternilai harganya namun sayang tak bisa diakses.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya