SOLOPOS.COM - Komunitas Bike to Work (B2W) Solo menggencarkan kampanye gerakan bersepeda ke sekolah di halaman Balai Kota (Balkot) Solo, Sabtu (5/8/2023). (Solopos.com/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SOLO – Komunitas Bike to Work (B2W) Solo menggencarkan kampanye gerakan bersepeda ke sekolah. Apalagi, Kota Solo memiliki jalur sepeda paling ideal dan terpanjang di Indonesia.

Kampanye gerakan bersepeda ke sekolah itu dikemas dalam acara kampanye keselamatan bersepeda di jalan di halaman Balai Kota Solo, Sabtu (5/8/2023). Acara itu dihadiri puluhan pelajar dan guru yang berasal dari 23 sekolah baik SMA maupun SMP di Kota Solo.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Turut hadir pula Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Solo, Rini Kusumandari, Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Solo, Abdul Haris Alamsah dan Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Ari Wibowo.

Ketua B2W Solo, Ari Trianto Wibowo, mengatakan kampanye gerakan bersepeda sekolah dilatarbelakangi oleh banyaknya kalangan pelajar yang menggunakan sepeda motor ke sekolah. Padahal, mereka belum mengantongi Surat Izin Mengemudi (SIM) dan minim pengetahuan soal aturan berlalu lintas.

“Ibarat buah simalakama. Satu sisi, orang tua takut memperbolehkan anaknya naik sepeda ke sekolah karena kondisi lalu lintas yang padat. Satu sisi lainnya, mereka justru mengantar anaknya atau bahkan tak mempermasalahkan anaknya naik sepeda motor ke sekolah,” kata dia, saat berbincang dengan Solopos.com, Sabtu.

Selama ini, banyak kalangan pelajar yang terlibat kecelakaan lalu lintas di jalan. Mereka mengalami luka ringan, luka berat bahkan hingga merenggut nyawa. Hal ini semestinya menjadi atensi orang tua agar tidak memperbolehkan anaknya naik sepeda bermotor ke sekolah.

Gerakan bersepeda ke sekolah juga mendidik pelajar berkontribusi dalam mengurangi emisi gas buang kendaraan. “Bersepeda itu solusi mengatasi masalah di jalan raya. Isu lingkungan terkait zero karbon. Bersepeda bisa menekan gas buang kendaraan bermotor. Sekarang juga banyak pelajar yang mengalami obesitas. Mereka harus rajin bersepeda berangkat dan pulang dari sekolah. Kota Solo memiliki jalur sepeda paling ideal dibanding kota-kota lainnya,” papar dia.

Lebih jauh, Ari menyampaikan gerakan bersepeda ke sekolah bakal digencarkan terus menerus di berbagai kesempatan. Mereka juga mendatangi sekolah-sekolah untuk menyosialisasikan gerakan tersebut.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Solo, Rini Kusumandari, mendukung gerakan bersepeda ke sekolah bagi kalangan pelajar. Gerakan tersebut bisa mengurangi kemacetan lalu lintas saat jam sibuk seperti pagi hari. Secara konteks kesehatan, para siswa bisa menjaga kebugaran dengan bersepeda saban hari.

“Saat masih remaja, saya dulu juga bersepeda ke sekolah. Bareng teman-teman sehingga tak terasa capai,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya